Jumat, Januari 17, 2025

Renungan Malam, 17 Januari 2025

Bilangan 17:1-13 (TB) TUHAN berfirman kepada Musa: 

"Katakanlah kepada orang Israel dan suruhlah mereka memberikan kepadamu satu tongkat untuk setiap suku. Semua pemimpin mereka harus memberikannya, suku demi suku, seluruhnya dua belas tongkat. Lalu tuliskanlah nama setiap pemimpin pada tongkatnya. 

Pada tongkat Lewi harus kautuliskan nama Harun. Bagi setiap kepala suku harus ada satu tongkat. 

Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di dalam Kemah Pertemuan di hadapan tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu dengan kamu.

Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi."

Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka semua pemimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin, menurut suku-suku mereka, dua belas tongkat, dan tongkat Harun ada di antara tongkat-tongkat itu. 

Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah. 

Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam. 

Kemudian Musa membawa semua tongkat itu keluar dari hadapan TUHAN kepada seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya masing-masing. 

TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati." 

Dan Musa berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah diperbuatnya. 

Tetapi orang Israel berkata kepada Musa: "Sesungguhnya kami akan mati, kami akan binasa, kami semuanya akan binasa.

Siapa pun juga yang mendekat ke Kemah Suci TUHAN, niscayalah ia akan mati. Haruskah kami habis binasa?" 


Numbers 17:1-13 (NET) The Lord spoke to Moses:

“Speak to the Israelites, and receive from them a staff from each tribe, one from every tribal leader, twelve staffs; you must write each man’s name on his staff.

You must write Aaron’s name on the staff of Levi; for one staff is for the head of every tribe.

You must place them in the tent of meeting before the ark of the covenant where I meet with you.

And the staff of the man whom I choose will blossom; so I will rid myself of the complaints of the Israelites, which they murmur against you.”

So Moses spoke to the Israelites, and each of their leaders gave him a staff, one for each leader, according to their tribes – twelve staffs; the staff of Aaron was among their staffs.

Then Moses placed the staffs before the Lord in the tent of the testimony.

On the next day Moses went into the tent of the testimony – and the staff of Aaron for the house of Levi had sprouted, and brought forth buds, and produced blossoms, and yielded almonds!

So Moses brought out all the staffs from before the Lord to all the Israelites. They looked at them, and each man took his staff.

The Lord said to Moses, “Bring Aaron’s staff back before the testimony to be preserved for a sign to the rebels, so that you may bring their murmurings to an end before me, that they will not die.”

So Moses did as the Lord commanded him – this is what he did.

The Israelites said to Moses, “We are bound to die! We perish, we all perish!

Anyone who even comes close to the tabernacle of the Lord will die! Are we all to die?”

Sering kali kita perlu bukti untuk percaya. Setelah melihat baru kita percaya. Hal ini juga yang terjadi atas bangsa Israel ketika mereka meragukan kepemimpinan Musa dan Harun atas bangsa Israel. Mereka tidak percaya Musa dan Harun dipilih dan diangkat Tuhan untuk memimpin.

Allah mengetahui ketidakpercayaan mereka atas kepemimpinan Musa. Allah menyuruh Musa untuk mengumpulkan tongkat dari setiap suku bangsa Israel. Semua tongkat ditaruh di dalam Kemah Pertemuan. Allah menumbuhkan tunas atas tongkat Harun sebagai bukti Allah memilih Harun dari suku Lewi.

Hal ini terjadi atas Tomas, murid Yesus. Tomas tidak percaya kalau Yesus sudah bangkit. Tomas perlu bukti kalau Gurunya sudah bangkit dari kematiannya, sampai akhirnya ia melihat Gurunya dan mencucukkan jarinya ke lubang bekas paku di tangan Gurunya. Tomas baru percaya kalau Yesus bangkit.

Berbeda dengan Abraham yang percaya kepada janji Allah sekalipun tidak ada dasar untuk percaya. Di usianya yang hampir seratus tahun bisa mempunyai keturunan. Tetapi Abraham percaya dengan janji Allah. Dan Allah menggenapi janji-Nya. Abraham memiliki anak yaitu Ishak.

Demikian juga sebagai anak Tuhan. Kita harus percaya dengan janji-Nya. Untuk mendapatkan janji Tuhan, hanya satu KUNCINYA YAITU PERCAYA SEKALIPUN MUSTAHIL. LAKUKAN PERINTAH-NYA, MAKA JANJI-NYA PASTI DIGENAPI.

Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya (Yoh. 20:29).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Prayer In The Morning

  Prayer To God in the Morning Psalm 143:8 New International Version (NIV) 8  Let the morning bring me word of your unfailin...