Selasa, Januari 14, 2025

Renungan Malam, 14 Januari 2025

Bilangan 14 
Bilangan 14:1-45 (TB)  Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu. 
Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!
Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?"
Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: "Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir."
Lalu sujudlah Musa dan Harun di depan mata seluruh jemaah Israel yang berkumpul di situ. 
Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya,
dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. 
Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."  
Lalu segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu. Tetapi tampaklah kemuliaan TUHAN di Kemah Pertemuan kepada semua orang Israel. 
TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!
Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari pada mereka."
Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Jikalau hal itu kedengaran kepada orang Mesir, padahal Engkau telah menuntun bangsa ini dengan kekuatan-Mu dari tengah-tengah mereka, 
mereka akan berceritera kepada penduduk negeri ini, yang telah mendengar bahwa Engkau, TUHAN, ada di tengah-tengah bangsa ini, dan bahwa Engkau, TUHAN, menampakkan diri-Mu kepada mereka dengan berhadapan muka, waktu awan-Mu berdiri di atas mereka dan waktu Engkau berjalan mendahului mereka di dalam tiang awan pada waktu siang dan di dalam tiang api pada waktu malam. 
Jadi jikalau Engkau membunuh bangsa ini sampai habis, maka bangsa-bangsa yang mendengar kabar tentang Engkau itu nanti berkata:
Oleh karena TUHAN tidak berkuasa membawa bangsa ini masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah kepada mereka, maka Ia menyembelih mereka di padang gurun.
Jadi sekarang, biarlah kiranya kekuatan TUHAN itu nyata kebesarannya, seperti yang Kaufirmankan: 
TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.  
Ampunilah kiranya kesalahan bangsa ini sesuai dengan kebesaran kasih setia-Mu, seperti Engkau telah mengampuni bangsa ini mulai dari Mesir sampai ke mari."
Berfirmanlah TUHAN: "Aku mengampuninya sesuai dengan permintaanmu. 
Hanya, demi Aku yang hidup dan kemuliaan TUHAN memenuhi seluruh bumi:  
Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku,
pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya.
Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya. 
Orang Amalek dan orang Kanaan diam di lembah. Sebab itu berpalinglah besok dan berangkatlah ke padang gurun, ke arah Laut Teberau."
Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: 
"Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar.
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu. 
Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku. 
Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun!
Tentang anak-anakmu yang telah kamu katakan: Mereka akan menjadi tawanan, merekalah yang akan Kubawa masuk, supaya mereka mengenal negeri yang telah kamu hinakan itu.
Tetapi mengenai kamu, bangkai-bangkaimu akan berhantaran di padang gurun ini, 
dan anak-anakmu akan mengembara sebagai penggembala di padang gurun empat puluh tahun lamanya dan akan menanggung akibat ketidaksetiaan, sampai bangkai-bangkaimu habis di padang gurun. 
Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu: 
Aku, TUHAN, yang berkata demikian. Sesungguhnya Aku akan melakukan semuanya itu kepada segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Aku. Di padang gurun ini mereka akan habis dan di sinilah mereka akan mati." 
Adapun orang-orang yang telah disuruh Musa untuk mengintai negeri itu, yang sudah pulang dan menyebabkan segenap umat itu bersungut-sungut kepada Musa dengan menyampaikan kabar busuk tentang negeri itu,
orang-orang itu mati, kena tulah di hadapan TUHAN. 
Tetapi yang tinggal hidup dari orang-orang yang telah pergi mengintai negeri itu hanyalah Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune.
Setelah Musa menyampaikan perkataan ini kepada semua orang Israel, maka berkabunglah bangsa itu dengan sangat.
Dan keesokan harinya bangunlah mereka pagi-pagi hendak naik ke puncak gunung sambil berkata: "Sekarang kita hendak maju ke negeri yang difirmankan TUHAN itu; memang kita telah berbuat dosa." 
Tetapi kata Musa: "Mengapakah kamu hendak melanggar titah TUHAN? Hal itu tidak akan berhasil. 
Janganlah maju, sebab TUHAN tidak ada di tengah-tengahmu, supaya jangan kamu dikalahkan oleh musuhmu, 
sebab orang Amalek dan orang Kanaan ada di sana di depanmu dan kamu akan tewas oleh pedang; dari sebab kamu berbalik membelakangi TUHAN, maka TUHAN tidak akan menyertai kamu." 
Meskipun demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi tabut perjanjian TUHAN dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan. 
Lalu turunlah orang Amalek dan orang Kanaan yang mendiami pegunungan itu dan menyerang mereka; kemudian orang-orang itu mencerai-beraikan mereka sampai ke Horma.

Numbers 14:1-45 (NET)  Then all the community raised a loud cry, and the people wept that night.
And all the Israelites murmured against Moses and Aaron, and the whole congregation said to them, “If only we had died in the land of Egypt, or if only we had perished in this wilderness!
Why has the Lord brought us into this land only to be killed by the sword, that our wives and our children should become plunder? Wouldn’t it be better for us to return to Egypt?”
So they said to one another, “Let’s appoint a leader and return to Egypt.”
Then Moses and Aaron fell down with their faces to the ground before the whole assembled community of the Israelites.
And Joshua son of Nun and Caleb son of Jephunneh, two of those who had investigated the land, tore their garments.
They said to the whole community of the Israelites, “The land we passed through to investigate is an exceedingly good land.
If the Lord delights in us, then he will bring us into this land and give it to us – a land that is flowing with milk and honey.
Only do not rebel against the Lord, and do not fear the people of the land, for they are bread for us. Their protection has turned aside from them, but the Lord is with us. Do not fear them!”
However, the whole community threatened to stone them. But the glory of the Lord appeared to all the Israelites at the tent of meeting.
The Lord said to Moses, “How long will this people despise me, and how long will they not believe in me, in spite of the signs that I have done among them?
I will strike them with the pestilence, and I will disinherit them; I will make you into a nation that is greater and mightier than they!”
Moses said to the Lord, “When the Egyptians hear it – for you brought up this people by your power from among them –
then they will tell it to the inhabitants of this land. They have heard that you, Lord, are among this people, that you, Lord, are seen face to face, that your cloud stands over them, and that you go before them by day in a pillar of cloud and in a pillar of fire by night.
If you kill this entire people at once, then the nations that have heard of your fame will say,
‘Because the Lord was not able to bring this people into the land that he swore to them, he killed them in the wilderness.’
So now, let the power of my Lord be great, just as you have said,
‘The Lord is slow to anger and abounding in loyal love, forgiving iniquity and transgression, but by no means clearing the guilty, visiting the iniquity of the fathers on the children until the third and fourth generations.’
Please forgive the iniquity of this people according to your great loyal love, just as you have forgiven this people from Egypt even until now.”
Then the Lord said, “I have forgiven them as you asked.
But truly, as I live, all the earth will be filled with the glory of the Lord.
For all the people have seen my glory and my signs that I did in Egypt and in the wilderness, and yet have tempted me now these ten times, and have not obeyed me,
they will by no means see the land that I swore to their fathers, nor will any of them who despised me see it.
Only my servant Caleb, because he had a different spirit and has followed me fully – I will bring him into the land where he had gone, and his descendants will possess it.
(Now the Amalekites and the Canaanites were living in the valleys.) Tomorrow, turn and journey into the wilderness by the way of the Red Sea.”
The Lord spoke to Moses and Aaron:
“How long must I bear with this evil congregation that murmurs against me? I have heard the complaints of the Israelites that they murmured against me.
Say to them, ‘As I live, says the Lord, I will surely do to you just what you have spoken in my hearing.
Your dead bodies will fall in this wilderness – all those of you who were numbered, according to your full number, from twenty years old and upward, who have murmured against me.
You will by no means enter into the land where I swore to settle you. The only exceptions are Caleb son of Jephunneh and Joshua son of Nun.
But I will bring in your little ones, whom you said would become victims of war, and they will enjoy the land that you have despised.
But as for you, your dead bodies will fall in this wilderness,
and your children will wander in the wilderness forty years and suffer for your unfaithfulness, until your dead bodies lie finished in the wilderness.
According to the number of the days you have investigated this land, forty days – one day for a year – you will suffer for your iniquities, forty years, and you will know what it means to thwart me.
I, the Lord, have said, “I will surely do so to all this evil congregation that has gathered together against me. In this wilderness they will be finished, and there they will die!”’”
The men whom Moses sent to investigate the land, who returned and made the whole community murmur against him by producing an evil report about the land,
those men who produced the evil report about the land, died by the plague before the Lord.
But Joshua son of Nun and Caleb son of Jephunneh, who were among the men who went to investigate the land, lived.
When Moses told these things to all the Israelites, the people mourned greatly.
And early in the morning they went up to the crest of the hill country, saying, “Here we are, and we will go up to the place that the Lord commanded, for we have sinned.”
But Moses said, “Why are you now transgressing the commandment of the Lord? It will not succeed!
Do not go up, for the Lord is not among you, and you will be defeated before your enemies.
For the Amalekites and the Canaanites are there before you, and you will fall by the sword. Because you have turned away from the Lord, the Lord will not be with you.”
But they dared to go up to the crest of the hill, although neither the ark of the covenant of the Lord nor Moses departed from the camp.
So the Amalekites and the Canaanites who lived in that hill country swooped down and attacked them as far as Hormah.

Pasal ini memberi kita sebuah gambaran tentang perseteruan yang mematikan antara Allah dan umat Israel. Atas perseteruan itu, karena sungut-sungut dan ketidakpercayaan mereka, Allah bersumpah dalam murka-Nya bahwa mereka tidak akan masuk ke dalam tempat perhentian-Nya. Dalam pasal ini kita mendapati:

I. Kedurhakaan dan pemberontakan Israel terhadap Allah, setelah mereka menerima laporan dari para pengintai yang jahat (ay. 1-4).

II. Upaya yang tidak berhasil dari Musa dan Harun, Kaleb dan Yosua, untuk meredakan keributan itu (ay. 5-10).

III. Kehancuran mereka yang sehabis-habisnya diancamkan secara adil oleh Allah yang tersulut murka (ay. 11-12).

IV. Doa syafaat Musa yang penuh kerendahan hati bagi mereka (ay. 13-19).

V. Keringanan hukuman sebagai jawaban atas doa Musa. Tidak semua dari mereka akan dimusnahkan, tetapi ketetapan sudah dikeluarkan, dan disahkan dengan sumpah. Hal ini diberitahukan kepada umat, dan diulangi berkali-kali, bahwa seluruh umat ini akan binasa di padang gurun, dan tak seorang pun dari mereka akan masuk ke Kanaan kecuali Kaleb dan Yosua (ay. 20-35).

VI. Kematian para pengintai yang jahat pada saat itu juga (ay. 36-39).

VII. Kecaman yang diberikan kepada orang-orang yang berusaha untuk terus maju kendati dilarang (ay. 40-45). Dan hal ini ditulis sebagai peringatan bagi kita, supaya kita “tidak jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.”

Keputusasaan adalah perasaan atau sikap yang ditandai dengan hilangnya harapan, optimisme, dan gairah. Putus asa dapat membuat seseorang merasa tidak mampu meraih cita-cita, harapan, atau impiannyaKeputusasaan merupakan alat ampuh yang sering dipergunakan Iblis. Keputusasaan menyerang segala usia, merampas berkat-berkat orang percaya, dan menyebabkan efek samping negatif seperti kepahitan, amarah, depresi, dan pemberontakan terhadap Allah.
Kita sering dengar kisah tentang dua belas pengintai yang dikirim ke tanah Kanaan untuk menyelidiki tanah tersebut dan kembali dengan laporannya. Kita akan menarik beberapa prinsip mengenai karakteristik dan sebab dari raksasa keputusasaan yang menyerang mereka. Mereka menangis, merasa terjebak karena berpikir tidak ada tempat untuk tinggal (ayat 1). Mereka mengeluh dan bersungut-sungut karena keadaan (ayat 2). Mereka menyalahkan Tuhan (ayat 3). Mereka memberontak (ayat 4). Mereka mengancam membunuh (ayat 10). Inilah karakteristik yang muncul ketika Anda diserang keputusasaan. Mengerikan bukan? Jika ditelisik lebih dalam, kita akan menemukan bahwa keputusasaan disebabkan oleh karena ketergantungan kita bukanlah kepada Tuhan, melainkan pada manusia dan keadaan. Allah telah menyatakan Ia akan memberikan tanah Kanaan kepada mereka. Namun mereka mengabaikan janji Allah dan lebih bergantung pada laporan sepuluh orang. Mereka juga memilih untuk mendengarkan yang banyak dan mengabaikan sama sekali yang sedikit. Dunia kita terlalu bising dengan segala kecemasannya. Pertanyaannya, siapa yang akan kita dengar, suara dunia ini atau suara Tuhan yang memberi keberanian dan semangat? Kita perlu mengatasi raksasa keputusasaan yang mengakibatkan orang Israel tidak menikmati janji Tuhan. Menaklukkan keputusasaan memerlukan disiplin dan pengendalian diri yang tinggi. Bukan dengan pedang emosi, tapi dengan perisai iman. Ini artinya, diperlukan posisi bertahan. Rasul Paulus mengatakan bahwa dalam segala keadaan, pakailah percayamu kepada Tuhan sebagai senjata penangkis; dengan iman itu kita dapat memadamkan semua anak panah berapi dari si jahat (Efesus 6:16). Seperti Yosua dan Kaleb yang tetap teguh dalam iman mereka kepada Tuhan, maka mereka beroleh keberanian. Jadi, mari datang kepada Tuhan dengan menaruh kepercayaan dan keyakinan penuh kepada-Nya. Maka kita dapat melihat "tanah Kanaan" kita seperti Yosua dan Kaleb melihat.


Conclusion

Numbers 14 in the Bible is a continuation of the story of the twelve spies sent to Canaan. Here is a summary and meaning of Numbers 14:

Summary
1. The Israelites refused to enter Canaan because they feared the local inhabitants (verses 1-4).
2. Moses and Aaron tried to encourage them and remind them of God's promise (verses 5-9).
3. God was angry and planned to destroy the Israelites, but Moses pleaded for mercy on their behalf (verses 10-20).
4. God decided not to allow the current generation to enter Canaan, except for Joshua and Caleb (verses 21-38).
5. The Israelites tried to enter Canaan without God's permission, but they were defeated by the local inhabitants (verses 39-45).

Meaning
1. Doubt and fear can cause us to miss out on God's promises.
2. Obedience and strong faith are necessary to overcome challenges and achieve goals.
3. God always gives us a second chance, but we must use that opportunity wisely.
4. Good leadership and wise decision-making are crucial in achieving our objectives.

Important Verses
- "The Lord spoke to Moses, 'How long will these people refuse to believe in me, despite all the miraculous signs I have performed among them?'" (Numbers 14:11, NIV)
- "Moses said to the Lord, 'If you put these people to death, the nations who have heard of your fame will say, "The Lord was unable to bring these people into the land he promised them on oath, so he slaughtered them in the wilderness.""" (Numbers 14:15-16, NIV)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Prayer In The Morning

  Prayer To God in the Morning Psalm 143:8 New International Version (NIV) 8  Let the morning bring me word of your unfailin...