Senin, Februari 01, 2016

Konsep Pendidikan

KONSEPSI PENDIDIKAN


A.          Pengertian Konsep dan Pendidikan

          Pendidikan mengandung suatu pengertian yang sangat luas, menyangkut seluruh aspek kepribadian manusia. Seperti aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas), aspek sosial, aspek kognitif, aspek afektif dan psikomotorik, serta segi serba keterhubungan manusia dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan social dan alamnya (horizontal, dan dengan Tuhannya (vertikal).
          Konsep berasal dari bahasa Inggris “concept” yang berarti “ide yang mendasari sekelas sesuatu objek”,dan “gagasan atau ide umum”. Kata tersebut juga berarti gambaran yang bersifat umum atau abstrak dari sesuatu.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, konsep diartikan dengan (1) rancangan atau buram surat tersebut. (2) Ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit (3) gambaran mental dari objek, proses ataupun yang ada diluar bahasa yang digunakan untuk memahami hal- hal lain.
          Sedangkan pengertian pendidikan menurut Mohamad Natsir adalah suatu pimpinan jasmani dan ruhani menuju kesempurnaan kelengkapan arti kemanusiaan dengan arti sesungguhnya.
          Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
          Dalam GBHN 1973, dkemukakan pengertian pendidikan, bahwa pendidikan pada hakekatnyaadalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

B.     Konsepsi Pendidikan

1.       Konsep Dasar Pendidikan
Ada beberapa konsep dasar tentang pendidikan yang akan dilaksanakan, yaitu :
a).      Bahwa pendidikan belangsung seumur hidup.
          Dalam dunia pendidikan kemudian tumbuh konsep pendidikan seumur hidup (life long education), yang berarti pendidikan berlangsung sampai mati, yaitu pendidikan berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada pengaruh lingkungan. Dalam hal ini berarti bahwa usaha pendidikan sudah dimulai sejak manusia itu lahir dari kandungan ibunya sampai ia tutup usia, sepanjang ia mampu menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya.
b).      Bahwa tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyaraat, dan pemerintah.
c).      Pendidikan merupakan suatu keharusan, karena engan pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang.

2.                  Pendidikan Hanya Berlaku bagi Manusia
            Pendidikan merupakan kegiatan mengolah hati anak didik, pengajaran merupakan kegiatan mengolah otak  anak didik, dan pelatihan merupakan kegiatan mengolah lidah dan tangan anak didik agar menjadi manusia yang beriman, manusia yang cerdas dan manusia yang terampil. Hewan tidak dapat dididik dan tidak memungkinkan untuk dididik, sehingga tidak mungkin dilibatkan dalam proses pendidikan. Hanya manusialah yang dapat dididik dan mungkin untuk menerima pendidikan, karena manusia memang dilengkapi dengan akal budinya.

3.                  Manusia Perlu Dididik (Memperoleh Pendidikan)
            Perlunya manusia memperoleh pendidikan dikarenakan :
1.      Manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya.
2.      Manusia lahir tidak langsung dewasa.
3.      Manusia pada hakekatnya adalah mekhluk sosial.
4.      Manusia pada hakekatnya dapat dididik.

4.                  Pendidikan sebagai suatu Proses Transformasi Nilai
            Pendidikan pada hakekatnya akan mencakup kegiatan mendidika, mengajar, dan melatih. Kegiatan tersebut kita laksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan nilai-nilai. Maka dalam pelaksanaanya, ketiga kegiatan tadi harus berjalan secara serempak dan terpadu, berkelanjutan, serta serasi dengan perkembangan anak didik serta lingkungan hidupnya.

5.                  Tujuan Pendidikan
            Tujuan pendidikan di suatu negara akan berbeda dengan tujuan pendidikan di negara lainnya, sesuai dengan dasar negara, falsafah hidup bangsa, dan ideologi negara tersebut. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang di suatu masyarakan atau negara, menggambarakan pendidikan dalam suatu konteks yang sangat luas, menyangkut kehidupan seluruh umat manusia, yang digambarkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mencapai suatu kehidupan yang lebih baik.
            Tujuan umum pendidikan ialah membawa anak kepada kedewasaan, yang berarti bahwa ia harus dapat menentukan atas dirinya sendiri.
6.                  Pendidikan Belangsung Sepanjang Hayat
            Untuk Meningkatkan kehidupannya itu manusia akan selalu berusaha untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman baru. Usaha itu dapat kita sebut dengan pendidikan, oleh karena itu pendidikan akan berlangsung sepanjang hayat.

Konsep dan Ruang Lingkup Pendidikan

Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalammya pasti terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.
Untuk memperjelas pengertiannya, berikut ini dikutip beberapa defenisi atau istilah pendidikan: Menurut Carter V.good dalam "Dictionary Of Education" dijelaskan sebagai berikut :
a. Pedagogy (1) seni, praktek, atau profesi sebagai pengajar (pengajaran) (2) ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan, murid, dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan.
b. Juga menurut Carter, Education berarti: Proses perkembangan pribadi, Proses sosial, Professional cources, Seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun yang di warisi/dikembangkan masa lampau oleh tiap generasi bangsa.
Menurut buku "Higher Educatoin for American Democracy" menyatakan bahwa Pendidikan ialah suatu lembaga dalam tiap-tiap masyarakat yang beradab, tetapi tujuan pendidikan tidaklah sama dalam setiap masyarakat. Sistem pendidikan suatu masyarakat (bangsa) dan tujuan-tujuan pendidikannya didasarkan atas prinsip-prinsip (nilai-nilai), cita-cita dan filsafat yang berlaku dalam suatu masyarakat (bangsa).
Menurut prof. Richey, dalam buku "Planning for Teaching, an Intruction to Education" dinyatakan Istilah "Pendidikan" berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi muda) bagi penunaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang esensial yang memungkinkan masyarakat yang kompleks, modern, fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan lembaga dengan pendidikan formal, yang tetap berhubungan dengan proses pendidikan in-formal di luar sekolah.
Menurut prof. Lodge dalam buku "Philosophy of Education" dinyatakan sebagai berikut: Perkataan "Pendidikan" dipakai kadang-kadang dalam pengertian yang lebih luas, kadang-kadang dalam arti yang lebih sempit. Dalam pengertian yang lebih luas, semua pengalaman dapat dikatakan sebagai pendidikan. Seorang anak mendidik orang tuanya, seperti pula halnya seorang murid mendidik gurunya, bahkan seekor anjing mendidik tuannya. Segala sesuatu yang kita katakana, pikiran atau kerjakan mendidik kita, baik dari benda-benda hidup maupun benda-benda mati. Dalam pengertian yang lebih luas ini, hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup. Selanjutnya dalam pengertian yang lebih sempit, "Pendidikan" dibatasi pada fungsi tertentu dalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat istiadat (tradisi) dengan latar belakang sosialnya, pandangan hidup masyarakat itu kepada warga masyarakat generasi berikutnya dan demikian seterusnya. Dalam pengertian yang lebih sempit ini, pendidikan berarti, bahwa prakteknya identik dengan "Sekolah" yaitu pengajaran formal dalam kondisi yang di atur.
Menurut Brubacher dalam bukunya "Modern Philosophies of Education" dinyatakan sebagai berikut: Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman, dan alam semesta. Pendidikan merupakan pula perkembangan yang terorganisi dan kelengkapan dari semua potensi manusia, moral, intelektual dan jasmani (pancaindera), oleh dan untuk kepribadian individunya dan kegunaan masyarakatnya.
Adapun kesimpulan dari beberapa uraian tentang pengertian pendidikan di atas dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta, dan budi nurani) dan jasmani (pancaindera serta keterampilan-keterampilan).
2. Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan. Lembaga-lembaga ini meliputi: keluarga, sekolah, dan masyarakat (Negara).
3. Pendidikan merupakan pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebudayaan sebagai satu kesatuan.


Daftar Pustaka

Purwanto, M. Ngalim. 2000. Ilmu Pendidikan teoritis dan Praktis. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Tirtaraharja, Umar dan La Sula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Munib, Ahmad dkk. 2006. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UNNES Press.
Dian Vivian Manumpil, SS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Prayer In The Morning

  Prayer To God in the Morning Psalm 143:8 New International Version (NIV) 8  Let the morning bring me word of your unfailin...