KOMUNITAS - TURUN SEPERTI YESUS
Filipi 2:5-7 (TB) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Philippians 2:5-7 (NET) You should have the same attitude toward one another that Christ Jesus had,
who though he existed in the form of God did not regard equality with God as something to be grasped,
but emptied himself by taking on the form of a slave, by looking like other men, and by sharing in human nature.
Paulus menitikberatkan bagaimana Yesus meninggalkan kemuliaan yang tiada taranya di sorga dan mengambil kedudukan yang hina sebagai hamba, serta taat sampai mati untuk kepentingan orang lain (ayat Fili 2:5-8). Kerendahan hati dan pikiran Kristus harus terdapat dalam para pengikut-Nya, yang terpanggil untuk hidup berkorban dan tanpa mementingkan diri, mempedulikan orang lain dan berbuat baik kepada mereka.
Murid Kristus mengutamakan orang lain.
Orang Kristen hendaknya mengutamakan orang lain, sehati, sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan (ayat 1-4). Paulus ingin orang percaya di Filipi berbeda dari orang yang tidak percaya, yang hanya mementingkan diri sendiri. Di dalam Kristus, egoisme, individualisme tidak mendapat tempat. Sebaliknya di dalam Kristus orang akan rela untuk saling menasehati, menghiburkan, bersekutu dalam Roh, mengobarkan kasih mesra dan belas kasihan.
Hidup Yesus memberdayakan jemaat. Jemaat ada, Kristen beroleh iman dan jatidirinya disebabkan oleh langkah-langkah ketaatan Yesus Kristus seperti yang nyata di dalam inkarnasi, kematian dan kebangkitan-Nya. Pengosongan diri Kristus itu telah memungkinkan terwujudnya keselamatan (ayat 5-10). Pengosongan diri Kristus itu hendaknya kini memberdayakan semua Kristen untuk memiliki prinsip hidup yang sama secara nyata. Hidup Kristus itu berkuasa untuk mengubah kita yang beriman kepada-Nya untuk menolak pementingan diri sendiri, demi untuk menyukakan hati Allah.
SIKAP YANG BENAR SAAT BERHADAPAN DENGAN ORANG LAIN
Dalam hidup berkomunikasi harus mencontohi sikap Tuhan Yesus yakni Turun (menjadi sama dengan manusia)
Anak Tuhan harus menjadi berkat, maka itu belajar dari Tuhan Yesus, dimana Tuhan Yesus itu Turun dan mendengar.
Matius 9:11-13 (TB) Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."(
Matius 15:22-24 (TB) Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(Anak Tuhan harus belajar banyak mendengar)
1 Samuel 15:19-20 (TB) Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?"
Lalu kata Saul kepada Samuel: "Aku memang mendengarkan suara TUHAN dan mengikuti jalan yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek itu sendiri telah kutumpas.
Dalam komunitas kadang kala kita gagal mendengarkan orang lain. Ada banyak orang memutuskan kehidupannya, dengan berbagai cara. Apakah itu karena kurangnya orang disekelilingnya untuk mendengarkan keluh kesahnya?
Amsal 17:14 (TB) Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.
Anak-Anak Tuhan, harus ;
1. Lebih banyak menggunakan Telinga daripada mulut. (Dalam Kasih dan Kebijaksanaan)
Yakobus 1:19 (TB) Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
2. Lebih fokus melakukan dari pada mencari alasan
1 Samuel 15:15-16 (TB) Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."
Lalu berkatalah Samuel kepada Saul: "Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang difirmankan TUHAN kepadaku tadi malam." Kata Saul kepadanya: "Katakanlah."
3. Lebih banyak mengevaluasi diri daripada mengoreksi
1 Samuel 15:24-25 (TB) Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.
Maka sekarang, ampunilah kiranya dosaku; kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN."
Marilah memilihi sikap lebih banyak mendengar, melakukan, dan mengevaluasi diri.
BERKAT MENDENGAR
Lukas 11:28 (TB) Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." Bahagia jadi bagian kita dan orang disekitar kita.
Lukas 10:42 (TB) tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Bagian terbaik tidak hilang dari hidup kita.
Yohanes 10:28 (TB) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Berujung pada kemenangan hidup di dunia ini dan dalam kekekalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar