Kolose 3
1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
I. Rasul Paulus menasihati kita untuk mengarahkan hati kita ke sorga dan melepaskannya dari dunia ini (ay. 1-4).
II. Ia menasihati kita agar mematikan dosa, dalam berbagai bentuknya (ay. 5-11),
III. Dengan bersungguh-sungguh Ia menekankan kita untuk saling mengasihi dan berbelas kasihan (ay. 12-17). Dan ia mengakhiri dengan berbagai-bagai nasihat mengenai kewajiban-kewajiban dalam berbagai hubungan, istri dan suami, orangtua dan anak, serta tuan dan hamba (ay. 18-25).
Kehidupan Rohani (3:1-4)
Setelah menjelaskan hak-hak istimewa yang kita peroleh melalui Kristus dalam bagian sebelumnya dari surat ini, dan bagaimana kita dilepaskan dari kuk upacara hukum Taurat, di bagian ini Rasul Paulus menekankan tugas kita kepada kita, sebagai akibat dari semuanya itu. Meskipun kita telah dibebaskan dari kewajiban upacara hukum Taurat, itu bukan berarti kita boleh hidup sekehendak hati. Kita harus berjalan semakin dekat lagi dengan Allah di dalam setiap bentuk ketaatan terhadap Injil. Paulus memulai dengan menasihati supaya jemaat di Kolose mengarahkan hati ke sorga, dan menjauhkan hati mereka dari dunia ini. Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus. Bahwa kita telah dibangkitkan bersama dengan Kristus, itu merupakan hak istimewa bagi kita. Maksudnya, kita memperoleh keuntungan dari kebangkitan Kristus, dan melalui persatuan dan persekutuan kita dengan Dia, kita dibenarkan dan dikuduskan, dan juga akan dimuliakan. Dari sini, Paulus menyimpulkan bahwa kita harus mencari perkara yang di atas. Kita harus lebih memikirkan hal-hal yang ada di sorga daripada hal-hal di dalam dunia ini. Kita mesti menjadikan sorga sebagai sasaran dan tujuan kita. Kita juga harus mencari perkenanan dari Allah yang ada di sorga, memelihara persekutuan kita dengan dunia atas melalui iman, pengharapan, dan kasih kudus. Begitu juga, kita harus selalu peduli dan berusaha menjamin terpenuhinya hak dan persyaratan kita untuk menerima sukacita sorgawi. Dan alasannya adalah karena Kristus duduk di sebelah kanan Allah. Kristus, yang adalah sahabat terbaik dan Kepala kita, diangkat hingga mencapai kemuliaan dan kehormatan tertinggi di sorga, dan telah pergi mendahului kita untuk mengamankan kebahagiaan sorgawi bagi kita. Itulah sebabnya, kita harus berusaha dan melindungi apa yang telah dibeli-Nya dengan harga yang sangat mahal, dan yang begitu diperhatikan oleh-Nya. Kita harus semampunya menjalani hidup sedemikian rupa sebagaimana Kristus dahulu hidup di dunia ini, dan sekarang hidup di sorga.
I. Paulus menjelaskan kewajiban ini (ay. 2). Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Perhatikan, mencari perkara-perkara sorgawi berarti selalu memikirkan atau mengarahkan hati kepada perkara-perkara tersebut, mencintainya dan membiarkan supaya segala keinginan kita tertuju pada semua perkara itu. Dengan sayap pikiran seperti ini, hati melayang ke atas, dan dibawa menuju ke hal-hal yang rohani dan ilahi. Kita harus membiasakan diri dengan perkara-perkara yang di atas, menghargainya lebih dari semua hal yang lain, dan mempersiapkan diri kita untuk menikmatinya. Daud memberikan bukti akan cintanya untuk rumah Allah demikian, bahwa ia bersungguh-sungguh mengingini dan mencarinya, dan mempersiapkan diri bagi rumah Allah (Mzm. 27:4). Ini artinya memiliki keinginan Roh (Rm. 8:6) dan dengan rindu mencari suatu tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi (Ibr. 11:14, 16). Di sini, perkara-perkara yang di bumi dipertentangkan dengan perkara-perkara yang di atas. Kita tidak boleh menyukai perkara-perkara yang di bumi, ataupun berharap terlalu banyak darinya, agar dengan begitu kita dapat memikirkan sorga. Ini dikarenakan bahwa sorga dan bumi saling bertolak belakang, dan menunjukkan penghargaan tertinggi kepada kedua-duanya adalah hal yang tidak masuk akal. Besarnya pikiran kita terhadap yang satu akan melemahkan dan mematikan hati kita terhadap yang lain dengan kekuatan yang sama pula.
II. Paulus mengemukakan tiga alasan mengapa tugas ini harus dilakukan (ay. 3-4).
1. Karena kita telah mati. Maksudnya, terhadap hal-hal yang sekarang, dan bahwa kematian merupakan bagian kita. Kita mati menurut pengakuan kita, dan sebagai kewajiban kita. Karena kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Kristus, dan telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya. Setiap orang Kristen telah disalibkan bagi dunia, dan dunia telah disalibkan baginya (Gal. 6:14). Apabila kita telah mati bagi hal-hal yang di bumi, dan telah menolaknya untuk menjadi kebahagiaan bagi kita, maka tidaklah masuk akal bila kita masih memikirkan hal-hal tersebut, dan mencarinya. Kita semestinya menjadi seperti orang mati terhadapnya, tidak tergerak dan tidak memiliki kegemaran terhadapnya.
2. Karena hidup kita yang sesungguhnya terletak di sorga. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah (ay. 3). Dari sanalah, manusia baru memperoleh kehidupannya. Manusia baru dilahirkan dan dipelihara dari sorga, dan kesempurnaan hidupnya dijaga supaya bisa hidup di sorga. Hidup kita tersembunyi bersama dengan Kristus, bukan hanya tersembunyi dari kita, supaya tidak diketahui, melainkan juga tersembunyi bagi kita, supaya aman. Hidup seorang Kristen tersembunyi bersama dengan Kristus. Sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup (Yoh. 14:19). Saat ini, Kristus adalah Kristus yang tersembunyi, atau Kristus yang belum pernah kita lihat. Namun, inilah penghiburan kita, yaitu bahwa hidup kita tersembunyi bersama dengan Dia, dan tersimpan aman bersama-Nya. Seperti halnya kita mempunyai alasan untuk mengasihi-Nya, sekalipun kita belum pernah melihat Dia (1Ptr. 1:8), begitu juga kita bisa memperoleh penghiburan dari sukacita yang masih belum kelihatan dan tersimpan di sorga bagi kita.
3. Karena pada saat kedatangan Kristus yang kedua kalinya, kita memiliki pengharapan bahwa sukacita kita akan disempurnakan. Jika sekarang kita menjalani kehidupan Kristen yang murni dan taat, maka apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan (ay. 4). Perhatikanlah,
(1) Kristus merupakan kehidupan seorang percaya. Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku (Gal. 2:20). Kristus adalah pokok dan tujuan kehidupan orang Kristen. Dia hidup di dalam kita melalui Roh-Nya, dan kita hidup bagi Dia di dalam segala perbuatan kita. Bagiku hidup adalah Kristus (Fil. 1:21).
(2) Kristus akan menyatakan diri kembali. Sekarang Ia tersembunyi, dan langit harus memuat Dia, namun Ia akan menyatakan diri-Nya di dalam segala kemegahan sorga, bersama malaikat-malaikat kudus-Nya, dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa-Nya (Mrk. 8:38; Luk. 9:26).
(3) Ketika Dia menyatatakan diri kembali saat itu, kita pun akan menyatakan diri bersama-sama dengan Dia di dalam kemuliaan. Merupakan kemuliaan bagi-Nya ketika umat yang telah ditebus-Nya ada bersama-sama dengan Dia saat itu. Ia akan datang untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya (2Tes. 1:10). Dan merupakan kemuliaan juga bagi umat-Nya saat itu, ketika mereka datang bersama Dia, dan hidup bersama Dia selama-lamanya. Pada saat kedatangan Kristus yang kedua kalinya, semua orang kudus akan berjumpa bersama-sama. Orang-orang yang sekarang hidupnya tersembunyi bersama dengan Kristus, pada waktu itu akan tampil bersama Kristus di dalam kemuliaan itu, yang sangat dinikmati-Nya (Yoh. 17:24). Apakah kita mencari kebahagiaan yang demikian? Bukankah seharusnya kita mengarahkan hati kita kepada dunia yang di atas itu, dan hidup lebih tinggi daripada dunia yang di bawah sini? Ada apa di dalam dunia ini yang membuat kita gemar terhadapnya? Apakah yang tidak ada di sorga, sehingga hati kita tidak tertarik kepadanya? Kepala kita ada di sana, rumah kita ada di sana, harta kita ada di sana, dan kita berharap supaya berada di sana untuk selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar