Minggu, Juli 28, 2024

Kotbah Minggu 28 Juli 2024

Tuhan Tak Pernah Ingkar Janji


Yosua 21:45 (TB) Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi. 


I. Allah telah berjanji untuk memberikan kepada keturunan Abraham tanah Kanaan menjadi milik mereka, dan kini akhirnya Dia menggenapi janji tersebut (ay. 43): Mereka menduduki negeri itu dan menetap di sana. Meskipun mereka sudah berkali-kali kehilangan keuntungan janji itu, dan Allah lama menunda penggenapannya, tetapi pada akhirnya segala kesulitan ditaklukkan, dan Kanaan menjadi milik mereka. Janji akan Kanaan surgawi sama pastinya bagi semua orang Israel rohani Allah, sebab janji itu berasal dari Dia yang tidak dapat berdusta.

II. Allah telah berjanji untuk memberi mereka istirahat di negeri itu, dan kini mereka merasakan istirahat di segala penjuru, istirahat dari kelelahan karena perjalanan mereka melalui padang gurun. Perjalanan panjang yang, mungkin, melelahkan sampai ke tulang sumsum mereka. Merasakan istirahat dari peperangan mereka di Kanaan, dan cemoohan yang pada awalnya dilayangkan musuh mereka kepada mereka. Mereka kini menetap, bukan hanya di tempat tinggal milik mereka sendiri, tetapi juga di tempat tinggal yang tenang dan damai. Meskipun masih ada orang Kanaan yang tersisa, tidak ada yang memiliki keberanian atau semangat untuk menyerang mereka, atau sampai membuat mereka merasa was-was. Istirahat ini akan terus ada sampai mereka, karena dosa dan kebodohan mereka sendiri, menaruh duri di tempat tidur dan mata mereka sendiri.

III. Allah telah berjanji untuk memberi mereka kemenangan dan keberhasilan dalam peperangan mereka, dan janji ini pun digenapi: Tidak ada seorangpun yang tahan berdiri menghadapi mereka (ay. 44). Mereka mendapat kemenangan dalam setiap pertempuran, dan ke mana pun pasukan mereka ditempatkan, mereka berhasil. Memang betul masih ada orang Kanaan yang saat itu tersisa di banyak bagian negeri itu, dan orang Kanaan itu di kemudian hari melawan mereka, dan menjadi sangat kuat. Akan tetapi,

1. Mengenai orang Kanaan yang tersisa pada waktu itu, hal ini tidaklah bertentangan dengan janji Allah, sebab Allah telah mengatakan bahwa Dia tidak akan menghalau musuh mereka sekaligus, melainkan sedikit demi sedikit (Kel. 23:30). Orang Israel kini memiliki sebanyak yang dapat mereka miliki dan sebanyak yang dapat dikelola tangan mereka, sehingga orang Kanaan hanya dapat memiliki bagian-bagian negeri itu yang masih kurang digarap untuk menjaga terhadap segala binatang hutan. Dengan berjalannya waktu, mereka akan bertambah menjadi cukup banyak untuk menempati bagian-bagian itu.

2. Mengenai merajalelanya orang Kanaan di kemudian hari, hal itu sepenuhnya akibat kepengecutan dan kemalasan orang Israel, dan hukuman terhadap kecenderungan mereka akan dosa penyembahan berhala dan kekejian lain yang dilakukan bangsa-bangsa lain, yang sebenarnya hendak disingkirkan Allah dari hadapan mereka, tetapi justru mereka lindungi dan manjakan. Pengalaman orang Israel akan kesetiaan Allah di sini dicatat dan menjadi bukti akan kemuliaan Allah, serta bukti kebenaran akan janji-Nya yang sering kali diragukan. Dan juga penguatan bagi semua orang percaya sampai kepada akhir zaman, bahwa Tidak ada yang tidak dipenuhi, tidak, tidak ada sesuatu pun dari segala yang baik, begitu lengkapnya ungkapan ini, yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, yang tidak tergenapi, melainkan pada waktunya semuanya terpenuhi (ay. 45). Pengakuan seperti ini, yang di sini dibuat oleh Yosua atas nama seluruh Israel, kita dapati di kemudian waktu dibuat oleh Salomo, dan seluruh Israel sebagai tanggapannya mengucapkan Amin terhadap pengakuan itu (1Raj. 8:56). Kebenaran janji Allah yang mutlak benar, dan penggenapannya yang sempurna, itulah yang siap diberi kesaksian kebenarannya oleh semua orang kudus. Dan, jika sampai ada sesuatu dari janji-Nya yang tidak terpenuhi, maka mereka sama siapnya untuk mengakui bahwa mereka sendirilah yang harus disalahkan.

Menerima janji Tuhan terkadang disalahartikan dengan diam dan duduk menadahkan tangan untuk menantikan tercurahnya penggenapan atas janji itu.

Namun dari kisah penggenapan janji Tuhan atas Israel, kita mempelajari hal berbeda.

Allah pernah berjanji kepada umat pilihan-Nya bahwa Ia akan memberikan tanah kepada mereka, dan Ia kemudian memang menggenapi janji-Nya kepada umat-Nya. Namun di dalam penggenapan itu tidak terkandung maksud bahwa umat pilihan-Nya dibiarkan menerimanya secara pasif, hanya dengan menunggu dan menadahkan tangan. Umat Tuhan harus aktif di dalam ketaatan kepada perjanjian Tuhan. Allah memang telah berjanji memberikan tanah, tetapi bangsa itu harus menyadari bahwa kepemilikan penuh atas tanah itu hanya bisa terjadi melalui ketaatan dan kesetiaan penuh kepada Allah.

Bila mereka tidak setia dan tidak taat kepada Tuhan, maka kepemilikan penuh atas tanah itu tidak akan terwujud. Meski banyak musuh yang berusaha mengalahkan mereka, sepanjang umat setia kepada Tuhan maka tak ada satu musuh pun yang dapat mengalahkan mereka. Telah terbukti bahwa Allah menggenapi janji-Nya kepada Israel, meski hal itu memakan waktu lama karena semua itu terjadi berdasarkan waktu Tuhan sendiri. Oleh karena itu diperlukan kesetiaan untuk menantikan saatnya tiba.

Lalu bagaimana kita menantikan penggenapan janji Tuhan? 

☝️Percayalah kepada Tuhan, sang Pemberi janji. Sebuah janji tidak bermakna apa-apa jika sang pemberi janji bukanlah pribadi yang layak dipercaya. 

✌️Belajarlah untuk melihat penggenapan janji Tuhan lewat cara dan waktu-Nya. Hal yang sering membuat kita tidak sabar menantikan janji Tuhan,karena kita ingin janji itu digenapi lewat cara dan waku kita, bukan lewat cara dan waktu-Nya. 

Maka belajarlah untuk memercayai janji-Nya dan percaya bahwa cara dan waktu-Nya selalu yang terbaik bagi kita. Dan dalam penantian akan penggenapan janji itu, latihlah diri untuk selalu taat akan firmanNya.

We encounter this same faithfulness every day. We will never reach a point in our relationship with God where we will only look to the past to see God’s faithfulness. This is because He continues to be faithful in our present and will continue to be faithful in our future.

TETAP SETIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Prayer In The Morning

  Prayer To God in the Morning Psalm 143:8 New International Version (NIV) 8  Let the morning bring me word of your unfailin...