Minggu, Juli 21, 2024

Pembinaan Warga Gereja

Pembinaan Warga Gereja

Gereja merupakan Lembaga yang memiliki organisasi. Tetapi lebih dari itu, bahwa gereja merupakan komunitas orang
percaya. Sesuai dengan perintah Allah dalam Matius 28:18-20, setelah menjadi murid Kristus, dibaptis, kemudian murid Kristus harus mendapatkan pengajaran, baik itu mengenai doktrin iman Kristen, mengenai bagaimana pola hidup Kristen, dan sebagainya. Pengajaran tersebut memiliki tujuan bahwa orang Kristen harus
mengalami perubahan, baik itu secara rohani dan karakter. Dengan demikian orang percaya dapat menjadi saksi bagi orang lain, seperti yang dikatakan dalam 1 Petrus 2:9-10 bahwa, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” Untuk mencapai hal tersebuy memerlukan proses belajar. Dalam hal ini, gereja memiliki tanggung jawab, yaitu memberikan pembinaan atau pendidikan kepada warga jemaat. Membina warga jemaat memerlukan perencanaan yang baik. Seorang Pembina harus mengetahui kebutuhan dari jemaat, tantangannya, bentuk pembinaan dan strateginya. Sehingga pembinaan tersebut dapat berjalan dengan efektif. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Rumusan tujuan pembinaan warga gereja sangat beragam. Masing-masing pendidik menentukan tujuannya sendiri-sendiri, tergantung pada perspektif teologis yang dianutnya. Hal itu wajarwajar saja. Yang jelas bahwa tujuan dari suatu usaha adalah sangat penting, termasuk tujuan dari pembinaan warga gereja itu sendiri.


Pada umunya setiap tujuan mengandung tiga aspek, yaitu: aims,goals, dan objectives. Aims adalah tujuan yang diusahakan untuk dicapai pada akhirnya (secara mutlak), atau lebih tepat disebut ultimate aims (tujuan akhir). Goals adalah tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu. Dan objectives adalah tujuan yang hendak dicapai dalam suatu proses belajar-mengajar.

Dari ketiga aspek tersebut, tujuan yang hendak dipaparkan dalam bagian ini adalah aims atau ultimate aims. Secara umum, tujuan-tujuan pendidikan Kristen berkembang dari penegasan tentang Allah yang diperkenalkan melalui Kristus dalam Alkitab.

Pekerjaan asuhan Kristen adalah menjelaskan kabar baik tentang kasih Allah di dalam Kristus ini dalam cara begitu rupa, sehingga mereka yang lahir di dalam iman ini akan mengenalnya dalam hidup mereka sendiri, dan mereka yang menjawab dalam iman dapat memahaminya.

Maksud asuhan Kristen adalah menolong orang dalam hubungan mereka yang berkembang dengan Allah di dalam Kristus sehingga mereka hidup dan memuliakan Dia serta secara efektif melayani orang lain, dalam jaminan bahwa mereka ikut serta dalam kehidupan kekal kini dan selamanya.

Lawrence O. Richards mengemukakan bahwa tujuan pembinaan warga gereja hanya dapat dipahami jika terlebih dahulu kita memahami tujuan gereja. Dari dasar pemikirannya tentang natur gereja sebagai organism yang hidup.

Menurut Richards pendidikan Kristen seharusnya bukan hanya bertujuan untuk sekadar memiliki penguasaan pengetahuan atau kebiasaan tertentu. Sebagaimana halnya tujuan gereja adalah mencapai keserupaan dengan Kristus, pendidikan Kristen juga hendaknya diarahkan bagi pencapaian transformasi secara progresif sehingga keserupaan dengan Allah dalam hal sifat, nilai, motif, sikap serta pemahaman bisa terwujud. Pendidikan Kristen seharusnya dirancang untuk membantu proses tersebut berjalan dengan normal dan tidak terkesan dipaksa-paksa.

Robert W. Pazmino sendiri melihat tujuan pembinaan di gereja erat kaitannya dengan lima tugas utama gereja, yaitu: proclamation (kerygma), community formation (koinonia), service (diakonia), advocacy (prophetia), dan worship (liturgia). Menurutnya pembicaraan yang tanpa menyinggung sama sekali hubungan pendidikan Kristen dengan tugas gereja hanyalah merupakan pengalaman intelektual saja.

Dengan mengaitkan hubungan antara tugas gereja dengan tujuan pendidikan Kristen, Pazmino mengemukakan tugas pendidikan Kristen bertujuan untuk menyampaikan kebenaran Kristen dan mengaitkannya dengan kehidupan orang percaya.14 Dalam hal ini Pazmino memadukan tujuan pendidikan Kristen dari aspek pengetahuan Alkitab tentang Yesus Kristus dan aspek pengalaman Kristen bersama dengan Yesus Kristus.

Sedangkan bagi Andar Ismail, tujuan pembinaan jemaat adalah untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus (Efesus 4:12) – membelajarkan orang dewasa seumur hidup sesuai dengan kepenuhan Kristus (Efesus 4:13).

Pembinaan warga jemaat dilaksanakan agar setiap orang dewasa menjadi bagian yang integral dalam seluruh tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih (Ef. 4:16).

Menurut Michael Harton, dalam merencanakan perumusan pembinaan di jemaat, yang adalah orang dewasa, maka kita harus memulainya dari penilaian terhadap kebutuhan orang dewasa itu sendiri. Untuk itu sangat penting mengkonsultasikan kebutuhan orang dewasa dengan berbagai sumber informasi yaitu memperkaya pengertian kita dengan literatur tentang tugas dan pengembangan orang dewasa dan dengan bertanya langsung kepada orang dewasa itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Prayer In The Morning

  Prayer To God in the Morning Psalm 143:8 New International Version (NIV) 8  Let the morning bring me word of your unfailin...