7 Ucapan Yesus di Salib (Lanjutan)
Ucapan Yesus yang Ketiga
Yohanes 19:26-27 (TB) Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
John 19:26-27 (NET) So when Jesus saw his mother and the disciple whom he loved standing there, he said to his mother, “Woman, look, here is your son!”
He then said to his disciple, “Look, here is your mother!” From that very time the disciple took her into his own home.
Inilah satu satunya ucapan Yesus disalib, yang tidak berkaitan langsung dengan Penderitaan dan Pengorbanan Nya. Tetapi berkaitan dengan masalah tanggung jawab dalam keluarga.
Etika dalam keluarga, bertanggungjawab atas keluarga. Keluarga penting dalam pandangan Tuhan. Sehingga Tuhan Yesus mengucapkan kalimat ini, walaupun keadaanNya sudah sangat tak berdaya dengan penderitaan di salib. Keluarga ada di pikiran Tuhan.
Beberapa alasan mengapa Keluarga Penting dalam pikiran Tuhan:
1. Tuhanlah yang membentuk Keluarga
Kejadian 2:21-22 (TB) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
2. Mujizat pertama Terjadi di Pernikahan di Kana
Yohanes 2:11 (TB) Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
3. Keluarga disimbolkan sebagai hubungan Kristus dan Jemaat.
Efesus 5:22-33 (TB) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
4. Sebab Tuhan tau bahwa jalan iblis menghancurkan anak anak Tuhan melalui keluarga
Wahyu 2:14 (TB) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Dua ucapan Penting Yesus itu :
1. Tanggung Jawab menjaga keluarga bukan hanya tanggung jawab satu orang melainkan bersama.
Yohanes 19:26 (TB) Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Yohanes 19:27 (TB) Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Orang tua terhadap anak, anak terhadap orang tua.
Orang tua terhadap anak:
1. Membesarkan anak
2. Mendoakan anak
3. Mendidik anak
4. Menginjili anak
5. Mendampingi anak
Anak terhadap orang tua:
Matius 15:4-5 (TB) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
Mengutuk bisa diartikan dengan : pandang enteng (sebab orang tuanya tua, karna tidak mahir atau tidak banyak tahu, gaptek, orangtua bicara anak lebih banyak bicara)
2. Tuhan mau orang tua dan anak memiliki Kesatuan dalam jasmani, jiwani, dan rohani. Perlakuan harus adil, jangan abaikan, dan jangan semena-mena, jangan juga diemaskan.
Efesus 6:4 (TB) Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Kejadian 23:1-2 (TB) Sara hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya; itulah umur Sara.
Kemudian matilah Sara di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan, lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya.
Abraham sat kematian Sara tidak bersama Sara saat itu, dan kemungkinan Abraham berada di Sikhem. Dan bisa saja ini disebabkan oleh kejadian Abraham yang akan mengorbankan anak yang telah lama ditunggu Sara, Ishak.
Oleh sebab itu, suami istri harus memiliki kesatuan dalam prinsip dan pandangan-pandangan rohani.
3. Berjalan dalam Rencana Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar