Minggu, November 02, 2025

Yohanes 11 : 25-26

Yohanes 11:25-26 (TB)  Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"

John 11:25-26 (NET)  Jesus said to her, “I am the resurrection and the life. The one who believes in me will live even if he dies,
and the one who lives and believes in me will never die. Do you believe this?”

Ketika Yesus sampai ke dekat Betania, yang dikatakan berjarak kira-kira dua mil jauhnya dari Yerusalem (ay. 18). Hal itu dicatat di sini supaya nyata bahwa mujizat yang hendak dilakukan-Nya itu terjadi masih di sekitar Yerusalem dan dianggap terjadi di sana. Mujizat Kristus di Galilea memang lebih banyak, tetapi mujizat yang dilakukan-Nya di dalam dan sekitar kota Yerusalem lebih gemilang. Di sanalah Ia menyembuhkan seorang yang telah menderita penyakit selama tiga puluh delapan tahun, lalu seorang lagi yang terlahir buta, dan membangkitkan seorang yang telah mati selama empat hari. Maka datanglah Kristus ke Betania, dan perhatikanlah: 

I. Keadaaan yang tengah dialami kawan-kawan-Nya di sana. Saat Ia meninggalkan mereka sebelumnya, kemungkinan besar mereka dalam keadaan yang baik, sehat dan penuh sukacita. Akan tetapi, saat kita berpisah dengan kawan-kawan kita, kita tidak tahu (sekalipun Kristus tahu) perubahan apa yang akan menimpa diri kita atau mereka sebelum kita bertemu lagi dengan mereka.

. Ia mendapati Lazarus sahabat-Nya itu telah terbaring di dalam kubur (ay. 17). Saat Ia sampai di dekat kota, kemungkinan dekat area pemakaman di kota itu, Ia diberi tahu oleh para tetangga atau orang-orang yang berpapasan dengan-Nya, bahwa Lazarus telah dikubur selama empat hari. Beberapa pihak berpendapat bahwa Lazarus mati pada hari yang sama ketika utusan itu datang kepada Yesus dengan kabar sakit penyakit yang menimpanya, dan karena itu diperhitungkan bahwa Ia tetap tinggal di tempat itu dua hari dan dua hari lainnya lagi untuk perjalanan-Nya ke Betania. Saya lebih cenderung berpendapat bahwa Lazarus mati tepat saat Yesus berkata, "Saudara kita itu telah tertidur, ia kini sudah jatuh tertidur," dan bahwa waktu antara kematian dan penguburan Lazarus (yang biasanya berlangsung dengan singkat di antara orang-orang Yahudi), termasuk empat hari terbaringnya ia di dalam kubur, dihabiskan Yesus dalam perjalanan-Nya itu. Kristus bepergian secara terang-terangan, seperti yang terlihat ketika Ia melalui Yerikho dan juga ketika Ia singgah di rumah Zakheus, yang pasti menyita waktu. Meskipun pasti akan terjadi, datangnya keselamatan yang telah dijanjikan sering lambat.

. Ia mendapati kawan-kawan lainnya yang masih hidup sedang dalam kedukaan. Marta dan Maria begitu tenggelam dalam kesedihan akibat kematian saudara mereka, yang terlihat dari pernyataan bahwa banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur mereka.

Percakapan antara Kristus dan Marta.

(1) Diceritakan bahwa ia pergi mendapatkan-Nya (ay. 20).

[1] Kelihatannya Marta benar-benar menunggu dan mengharap-harapkan kedatangan Kristus. Mungkin saja dia telah mengutus orang untuk memberitahukannya jika Kristus telah datang, atau mungkin dia sering kali bertanya, "Apakah kamu melihat jantung hatiku?", sehingga orang pertama yang melihat Kristus datang segera berlari menemui Marta untuk memberitahukan kabar baik itu. Apa pun itu, Marta sudah mendengar tentang kedatangan Kristus bahkan sebelum Dia benar-benar sampai ke sana. Marta telah menunggu begitu lama dan sering kali bertanya, "Sudahkah Ia datang?" tetapi tidak kunjung mendengar kabar berita tentang Dia. Namun akhirnya, yang telah lama dinanti-nantikan itu datang juga. Pada akhirnya, penglihatan pun akan berbicara, tanpa berdusta.

[2] Begitu mendengar kabar baik bahwa Yesus akan segera datang, Marta pun meninggalkan segalanya dan pergi mendapatkan-Nya, untuk menyambut Dia dengan sungguh hati. Dia mengabaikan semua tata krama dan sikap hormat terhadap orang-orang Yahudi yang sedang melayat ke rumahnya, dan bergegas pergi untuk menemui Yesus. Perhatikan, saat Allah melawat kita melalui anugerah atau pemeliharaan-Nya untuk menunjukkan belas kasihan dan menghibur kita, kita pun harus maju dalam iman, pengharapan dan doa untuk menemui-Nya. Beberapa orang berpendapat bahwa Marta pergi ke luar kota untuk menemui Yesus supaya ia dapat memberitahukan-Nya bahwa di rumah mereka kini ada beberapa orang Yahudi yang mungkin tidak menyukai Yesus, sehingga kalau Yesus mau, Ia pun bisa menghindar untuk datang ke sana.

[3] Saat Marta pergi untuk menemui Yesus, Maria tinggal di rumah. Beberapa orang berpendapat bahwa mungkin Maria tidak mendengar kabar itu sebab ia menarik diri ke dalam kamarnya, sambil menerima kunjungan belasungkawa orang-orang, sementara Marta yang menyibukkan diri dalam urusan rumah tangga mendengar kabar itu dengan segera. Mungkin saja Marta tidak mau memberi tahu saudarinya bahwa Kristus hampir tiba, sebab ia ingin mendapat kehormatan sebagai orang pertama yang menyambut-Nya. Sancta est prudentia clam fratribus clam parentibus ad Christum esse conferre -- Kesigapan yang kudus membimbing kita kepada Kristus, sementara saudara dan orangtua bahkan tidak mengetahui apa yang kita lakukan. -- Maldonat. in locum. Ada beberapa pihak lain juga berpendapat bahwa Maria mendengar kabar bahwa Kristus datang, tetapi terlalu tenggelam dalam kesedihannya sehingga dia tidak mau bergerak sedikit pun, dan memilih untuk terus larut dalam kesedihannya itu, dengan duduk diam sambil terus memikirkan dukacitanya, sambil berkata, "Selayaknyalah aku berkabung." Dengan membandingkan kisah ini dengan kisah yang dicatat dalam Lukas 10:38 dan seterusnya, kita dapat melihat perbedaan sifat di antara kedua saudari itu, beserta dengan kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Sifat temperamen Marta adalah giat dan selalu sibuk. Dia senang mondar-mandir untuk membereskan segala sesuatu. Sifatnya ini telah menjadi perangkap baginya, karena bukan saja membuatnya menjadi cemas dan khawatir mengenai segala sesuatu, tetapi juga menghalanginya untuk menjalankan ibadahnya. Tetapi kini, di masa sulit seperti ini, sifat giatnya itu justru membawa kebaikan baginya, karena dapat menghalau kedukaan dalam hatinya dan membuatnya begitu bersemangat untuk bertemu dengan Kristus. Dan ia pun lebih cepat memperoleh penghiburan dari-Nya. Sebaliknya, sifat Maria adalah lebih pemikir dan menahan diri. Sifat ini merupakan keuntungan baginya sebelum ini, karena membuatnya duduk di bawah kaki Kristus untuk mendengar firman-Nya, dan memungkinkannya lebih memperhatikan Kristus tanpa harus terganggu oleh tetek bengek yang merisaukan Marta. Tetapi kini di saat yang sulit ini, sifatnya itu menjadi suatu perangkap baginya, membuatnya sulit untuk melepaskan diri dari kesedihannya sehingga ia pun terus menerus terlarut di dalamnya: Tetapi Maria tinggal di rumah. Lihatlah di sini bagaimana kita benar-benar harus berhikmat dalam berjaga-jaga terhadap berbagai godaan, dan memanfaatkan sebaik-baiknya sifat temperamen kita untuk keuntungan kita.

(2) Di sini terdapat cerita lengkap mengenai percakapan yang terjadi antara Kristus dan Marta.

[1] Perkataan Marta terhadap Kristus (ay. 21-22).

Pertama, ia mengeluhkan lamanya ketidakhadiran Kristus dan kedatangan-Nya yang tertunda. Dia mengatakan hal itu bukan saja dengan kepedihan karena kematian kakaknya, tetapi juga menyiratkan sedikit sakit hati karena tindakan Guru yang kelihatannya tidak baik itu: Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. 

Di sini terdapat: 

. Suatu bukti imannya. Marta percaya kepada kuasa Kristus, yaitu, meskipun penyakit kakaknya itu sungguh berat, Dia pasti sanggup menyembuhkannya dan mencegah kematiannya. Marta juga memercayai belas kasih-Nya, yaitu, jika saja Ia melihat Lazarus dalam kesakitannya yang luar biasa itu, dan bagaimana semua kenalan Lazarus menangis melihat penderitaannya itu, Kristus pasti akan merasa iba dan mencegah terjadinya kesedihan itu, sebab belas kasihan-Nya tidak sia-sia. Tetapi,

. Di sini ada gambaran ketidakpercayaannya. Iman Marta memang tulus, tetapi lemah seperti sebatang buluh yang terkulai, sebab ia membatasi kuasa Kristus dengan berkata, sekiranya Engkau ada di sini. Padahal dia seharusnya tahu bahwa Kristus sanggup menyembuhkan orang dari jarak jauh, dan bahwa cara kerja-Nya yang penuh anugerah itu tidak terbatas oleh kehadiran tubuh jasmani-Nya. Dia juga berpikiran serupa mengenai hikmat dan kebaikan Kristus, yaitu bahwa Dia tidak bergegas mendapati mereka saat mereka memanggil-Nya, seolah-olah Ia tidak mengatur kegiatan-Nya dengan baik, dan malah tetap tinggal di tempat-Nya semula dan tidak segera datang, dan sekarang kedatangan-Nya sudah terlambat. Marta juga sudah tidak terpikir lagi untuk meminta pertolongan apa pun saat itu.

Kedua, Marta kemudian meralat dan menghibur dirinya sendiri dengan memikirkan kebaikan yang Kristus sediakan di sorga. Setidaknya, kini dia menyalahkan dirinya sendiri karena tadi telah mempersalahkan Gurunya dan menyiratkan bahwa kedatangan-Nya itu sudah terlambat: Tetapi sekarang pun aku tahu, separah apa pun keadaannya, Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya. 

Betapa berserahnya pengharapannya itu. Meski ia tidak punya nyali untuk meminta Yesus membangkitkan Lazarus, sebab pada waktu itu belum pernah ada orang yang telah lama mati dibangkitkan lagi, namun, layaknya seorang pemohon yang rendah hati, Marta bersedia menaruh perkara tersebut dalam kehendak Tuhan Yesus, sesuai dengan belas kasihan dan hikmat-Nya. Saat kita tidak tahu hal apa yang seharusnya kita minta atau harapkan, biarlah kita berserah diri kepada Allah dan membiarkan-Nya melakukan yang terbaik. Judicii tui est, non præsumptionis meæ -- Aku menyerahkan hal itu pada keputusan-Mu, dan bukan pada pertimbanganku -- Aug. in locum. Saat kita tidak tahu apa yang harus kita doakan, kita bisa merasa terhibur karena Sang Perantara Agung selalu tahu apa yang harus Ia mintakan bagi kita, dan doa-Nya itu selalu didengar.

. Betapa lemahnya iman Marta itu. Seharusnya dia berkata, "Tuhan, Engkau dapat melakukan apa saja yang Engkau mau;" tetapi dia hanya berkata, "Engkau bisa mendapatkan apa saja yang Kau minta dalam doa-Mu." Dia sudah lupa bahwa Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, bahwa Ia melakukan mujizat-mujizat dengan kuasa-Nya sendiri. Akan tetapi, dua pertimbangan berikut harus diingat dalam mendorong iman dan pengharapan kita, dan satu pun tidak boleh diabaikan: Kuasa Kristus atas seluruh bumi dan hak serta pengantaraan-Nya di sorga. Dia memegang tongkat emas di satu tangan-Nya, sementara tangan yang satunya lagi memegang ukupan emas. Kuasa-Nya selalu unggul, pengantaraan-Nya selalu berhasil.

[2] Kata-kata penghiburan yang diucapkan Kristus kepada Marta, sebagai jawaban terhadap pernyataannya yang menyedihkan tadi (ay. 23): Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." Dalam keluhannya, Marta menoleh ke belakang dan merenung dengan rasa sesal bahwa Kristus tidak ada di sana waktu itu, sebab pikirnya, "kalau saja Ia ada, pastilah saudaraku masih hidup sekarang." Dalam keadaan seperti itu, kita memang sering kali tergoda untuk menambah kesengsaraan kita sendiri dengan mengandai-andaikan hal berbeda yang mungkin bisa terjadi. "Jika saja cara yang itu yang diterapkan, atau tabib itu yang dipanggil, pasti temanku tidak mati." Kalimat-kalimat seperti ini sebenarnya adalah sesuatu yang ada di luar jangkauan pengetahuan kita, jadi apa gunanya berkata seperti itu? Saat kehendak Allah telah terjadi, tugas kita hanyalah berserah kepada-Nya saja. Kristus membimbing Marta (dan melalui itu juga membimbing kita), untuk memandang ke depan dan memikirkan apa yang akan terjadi, sebab di sanalah terletak kepastian dan penghiburan: "Saudaramu akan bangkit."

Pertama, perkataan ini benar bagi Lazarus dalam arti khusus, bahwa sebentar lagi ia akan dibangkitkan. Tetapi Kristus menyatakan hal itu dalam arti yang lebih umum, yaitu sebagai sesuatu yang nanti akan terjadi, yang bukan akan dilakukan-Nya sendiri. Begitulah, betapa rendah hatinya Kristus ketika berbicara mengenai apa yang dilakukan-Nya. Kristus juga mengucapkan perkataan itu dengan makna ganda, yang membuat Marta pada mulanya merasa tidak yakin dengan maksud-Nya, apakah Ia hendak membangkitkan Lazarus sebentar lagi atau menunggu sampai akhir zaman, supaya dengan demikian Ia dapat menguji iman dan kesabarannya. 

Kedua, perkataan Kristus itu berlaku bagi semua orang kudus dan kebangkitan mereka pada akhir zaman. Perhatikan, merupakan penghiburan bagi kita bila saat kita menguburkan teman dan kenalan kita yang saleh, kita tahu bahwa mereka akan bangkit lagi. Sebagaimana jiwa tidak hilang saat kematian, melainkan hanya pergi, begitu juga tubuh tidak lenyap, melainkan hanya dibaringkan saja. Bayangkanlah dirimu mendengar Kristus berkata, "Orangtuamu, anakmu, teman sepenanggunganmu, akan bangkit lagi, tulang-tulang yang kering itu akan hidup lagi." 

[3] Iman Marta yang bercampur dengan perkataan Kristus itu, dan ketidakpercayaan yang bercampur dengan imannya itu (ay. 24).

Pertama, Marta menganggapnya sebagai perkataan yang harus diimani, yaitu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman. Meski ajaran mengenai kebangkitan itu baru benar-benar terbukti penuh dengan terjadinya kebangkitan Kristus, tetapi sebagaimana terlihat di sini, Marta telah mempercayainya dengan teguh (Kis. 24:15), yaitu: 

. Bahwa akan ada akhir zaman, saat seluruh hari dan waktu akan dihitung dan dihentikan.

. Bahwa akan terjadi kebangkitan besar pada saat itu, yaitu ketika bumi dan laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya.

. Bahwa akan ada kebangkitan pribadi bagi setiap orang: "Aku tahu bahwa aku akan bangkit lagi, begitu pula semua orang-orang yang kukasihi." Sebagaimana tulang-tulang akan kembali bertemu satu sama lain pada hari itu, begitu pula seorang teman dengan temannya yang lain.

Kedua, Meski begitu, kelihatannya Marta masih berpikir bahwa perkataan itu tidaklah seberharga kenyataannya: "Aku tahu ia akan bangkit pada akhir zaman, tetapi kami sekarang tidak merasa lebih baik karenanya," seolah-olah penghiburan yang ada dalam kebangkitan menuju hidup yang kekal itu tidak ada gunanya diperbincangkan pada saat itu, atau tidak membantunya meringankan kesedihannya. Lihatlah kelemahan dan kebodohan kita. Kita membiarkan hal-hal indrawi sekarang ini terpatri dalam-dalam pada diri kita, baik itu duka maupun suka, dibandingkan dengan hal-hal yang menjadi sasaran iman kita. Aku tahu ia akan bangkit pada akhir zaman, apakah itu belum cukup? Sepertinya, memang belum cukup bagi Marta. Dengan demikian, ketidakpuasan kita akan salib yang harus kita pikul sekarang dapat membuat kita meremehkan pengharapan kita akan masa depan, seolah-olah pengharapan itu tidak layak untuk diindahkan. 

[4] Arahan dan peneguhan lebih lanjut yang diberikan Kristus kepada Marta, sebab Ia tidak akan memadamkan batang pohon yang terbakar ataupun mematahkan buluh yang terkulai. Kata Yesus kepadanya, Akulah kebangkitan dan hidup (ay. 25-26). Ada dua hal yang Kristus tekankan supaya Marta percaya, berkenaan dengan kesulitan yang sedang dialaminya. Kedua hal itu juga merupakan sesuatu yang harus kita imani saat menghadapi perkara serupa.

Pertama, Kuasa Kristus, kuasa-Nya yang berdaulat: Akulah kebangkitan dan hidup, sumber kehidupan, pemimpin dan pelaku kebangkitan. Marta percaya bahwa melalui doa-Nya, Allah akan memberikan apa saja, tetapi Kristus hendak memberitahukannya bahwa melalui perkataan-Nya, Ia dapat melakukan apa saja. Marta mengimani kebangkitan di akhir zaman, tetapi Kristus memberitahukannya bahwa Ia memiliki kuasa di tangan-Nya, sehingga orang-orang mati pun akan mendengar suara-Nya (5:25). Dengan demikian, mudah saja untuk menyimpulkan bahwa Dia yang dapat membangkitkan seisi dunia orang yang telah mati berabad-abad lamanya di dunia ini, pasti dapat pula melakukan hal yang sama terhadap satu orang yang telah mati selama empat hari saja. Perhatikan, kebenaran mengenai Yesus Kristus sebagai kebangkitan dan hidup merupakan penghiburan yang tidak terucapkan bagi seluruh orang Kristen yang saleh. Kebangkitan adalah kembali kepada kehidupan. Kristus adalah pencipta kebangkitan dan kehidupan dari kembalinya orang kepada hidup itu. Kita menanti-nantikan kebangkitan orang mati dan kehidupan dunia yang akan datang. Kristus adalah keduanya, yaitu pencipta dan dasar dari kedua hal tersebut, dan juga dasar pengharapan kita akan keduanya. 

Kedua, janji-janji yang terkandung dalam kovenan yang baru itu, yang memperdalam pengharapan kita bahwa kita akan hidup. 

Perhatikanlah: 

a. Untuk siapa janji-janji tersebut dibuat, yaitu bagi semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus, bagi semua orang yang mengakui dan percaya Yesus Kristus sebagai satu-satunya Perantara dalam pendamaian dan persekutuan antara Allah dan manusia, yang menerima pernyataan yang telah diberikan Allah melalui firman-Nya mengenai Anak-Nya, dan secara tulus menaatinya dan berlaku sesuai dengan maksud-maksud agung yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, syarat dari janji yang terakhir itu dapat diungkapkan demikian: Setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, yang bisa saja diartikan sebagai:

(a) Kehidupan jasmani: Setiap orang yang hidup di dunia ini, tidak masalah apakah dia orang Yahudi atau bukan-Yahudi, di mana pun dia tinggal, jika ia percaya kepada Kristus, maka ia akan hidup karena-Nya. Akan tetapi, pengertian ini memiliki keterbatasan waktu: Setiap orang selama ia hidup, selama dia ada di dalam masa ujian di dunia ini, percaya kepada-Ku, akan berbahagia di dalam-Ku, namun setelah kematian, segalanya sudah terlambat. Setiap orang yang hidup dan percaya, yaitu, yang hidup oleh iman (Gal. 2:20), memiliki iman yang mempengaruhi perilakunya. Atau juga,

(b) Kehidupan rohani: Orang yang hidup dan yang percaya adalah orang yang dilahirkan kembali melalui iman ke dalam kehidupan sorgawi dan ilahi. Bagi orang demikian, hidup adalah Kristus, yaitu menjadikan Kristus sebagai kehidupan jiwanya.

b. Hal-hal yang dijanjikan adalah (ay. 25): Ia akan hidup walaupun ia sudah mati, bahkan, tidak akan mati selama-lamanya (ay. 26). Manusia terdiri atas raga dan jiwa, dan kebahagiaan telah disediakan bagi keduanya.

(a) Bagi raga: Inilah janji kebangkitan yang membahagiakan itu. Meskipun tubuh akan mati karena dosa (dan tidak ada obat yang bisa mencegah kematian itu), namun tubuh itu akan hidup lagi. Di sini, seluruh kesulitan yang menyertai kematian tidak dipersoalkan, dan dianggap tidak ada apa-apanya. Meskipun hukuman mati itu adil, meskipun akibat kematian itu menakutkan, meskipun belenggu kematian begitu kencang, meskipun orang akan mati dan dikuburkan, mati dan membusuk, dan meskipun abu jasadnya akan bercampur dengan debu lainnya sampai tidak ada seorang pun yang dapat membedakannya lagi, apalagi memisahkannya, dan Anda bisa saja memikirkan hal-hal terburuk lainnya dari sisi gelap seperti itu, tetapi kita bisa yakin bahwa ia akan hidup lagi: ia akan dibangkitkan lagi sebagai tubuh yang penuh kemuliaan.

(b) Bagi jiwa: Inilah janji dari kekekalan yang membahagiakan. Orang yang hidup dan percaya, yang, setelah bersatu dengan Kristus melalui iman, kehidupan rohaninya disokong oleh persekutuan itu, ia tidak akan mati selama-lamanya. Kehidupan rohani itu tidak akan pernah memudar, melainkan disempurnakan dalam kehidupan yang kekal. Menurut sifat rohaninya sendiri, jiwa itu tidak bisa mati. Karena itu, jika dengan iman jiwa itu menjalankan kehidupan yang rohani, sejalan dengan sifatnya tadi, maka kebahagiaannya juga akan abadi. Jiwa seperti itu tidak akan pernah mati, tidak akan merasakan apa pun lagi selain kenyamanan dan kebahagiaan, dan kehidupannya tidak akan terganggu ataupun terhenti sebagaimana kehidupan tubuh jasmani. Tubuh yang fana itu akhirnya akan ditelan oleh hidup, tetapi kehidupan jiwa yang percaya akan segera ditelan oleh kekekalan setelah dia mati. Dia tidak akan mati, eis ton aiōna, selama-lamanya -- Non morietur in æternum, seperti yang dikutip oleh Cyprianus (seorang martir abad ketiga Masehi -- pen.). Tubuh tidak akan selamanya mati di dalam kubur, tetapi hanya mati (seperti kedua saksi itu) untuk sesaat saja, untuk sementara waktu, dan bila waktu itu sudah tidak ada lagi dan semua pembagiannya dihitung dan diakhiri, maka masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalamnya. Tetapi bukan itu saja, jiwa-jiwa itu tidak akan menderita kematian yang kekal, tidak akan mati selama-lamanya. Berbahagia dan kuduslah, artinya, terberkati dan berbahagialah ia yang melalui imannya mendapat bagian dalam kebangkitan pertama, mendapat bagian dalam Kristus yang merupakan kebangkitan itu sendiri, sebab kematian kedua, yang merupakan kematian kekal, tidak berkuasa lagi atas mereka (6:40). Kristus pun bertanya kepada Marta, "Percayakah engkau akan hal ini? Dapatkah engkau mengimaninya dan berlaku seturut imanmu itu? Percayakah engkau akan perkataan-Ku tadi?" Perhatikan, setelah kita membaca atau mendengarkan firman Kristus mengenai hal-hal besar di dunia yang akan datang, hendaknya kita bersungguh-sungguh menanyakannya kepada diri kita sendiri, "Percayakah kita akan hal ini, khususnya kebenaran ini, kebenaran ini yang disertai dengan begitu banyak kesukaran, yang sesuai dengan perkara yang sedang kuhadapi ini? Apakah imanku akan kebenaran itu nyata bagiku sehingga jiwaku pun diyakinkan mengenainya, sehingga aku tidak hanya dapat berkata, aku percaya akan hal itu, tetapi juga, karena itulah aku percaya akan hal itu?" Marta ingin sekali saudaranya dibangkitkan di dunia ini. Sebelum Kristus memberinya harapan akan hal itu, Ia sudah mengarahkan pikirannya ke kehidupan lain di dunia yang lain: "Lupakanlah dulu yang satu itu, tetapi percayakah engkau akan hal yang Kukatakan padamu tentang kehidupan di masa yang akan datang ini?" Salib yang kita pikul dan kenyamanan yang kita nikmati pada masa kini sebenarnya tidak akan begitu tertanam kuat dalam diri kita jika saja kita mempercayai hal-hal kekekalan sebagaimana yang seharusnya kita perbuat.

Minggu, Agustus 03, 2025

Khotbah Ibadah 3 Agustus 2025

Efesus 6:10-13 (TB)  Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. 
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; 
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.

Ephesians 6:10-13 (NET)  Finally, be strengthened in the Lord and in the strength of his power.
Clothe yourselves with the full armor of God so that you may be able to stand against the schemes of the devil.
For our struggle is not against flesh and blood, but against the rulers, against the powers, against the world rulers of this darkness, against the spiritual forces of evil in the heavens.
For this reason, take up the full armor of God so that you may be able to stand your ground on the evil day, and having done everything, to stand.

Spiritual strength and courage are needed for our spiritual warfare and suffering. Those who would prove themselves to have true grace, must aim at all grace; and put on the whole armour of God, which he prepares and bestows. The Christian armour is made to be worn; and there is no putting off our armour till we have done our warfare, and finished our course. The combat is not against human enemies, nor against our own corrupt nature only; we have to do with an enemy who has a thousand ways of beguiling unstable souls. The devils assault us in the things that belong to our souls, and labour to deface the heavenly image in our hearts. We must resolve by God's grace, not to yield to Satan. Resist him, and he will flee. If we give way, he will get ground. If we distrust either our cause, or our Leader, or our armour, we give him advantage. The different parts of the armour of heavy-armed soldiers, who had to sustain the fiercest assaults of the enemy, are here described. There is none for the back; nothing to defend those who turn back in the Christian warfare. Truth, or sincerity, is the girdle. This girds on all the other pieces of our armour, and is first mentioned. There can be no religion without sincerity. The righteousness of Christ, imputed to us, is a breastplate against the arrows of Divine wrath. The righteousness of Christ implanted in us, fortifies the heart against the attacks of Satan. Resolution must be as greaves, or armour to our legs; and to stand their ground or to march forward in rugged paths, the feet must be shod with the preparation of the gospel of peace. Motives to obedience, amidst trials, must be drawn from a clear knowledge of the gospel. Faith is all in all in an hour of temptation. Faith, as relying on unseen objects, receiving Christ and the benefits of redemption, and so deriving grace from him, is like a shield, a defence every way. The devil is the wicked one. Violent temptations, by which the soul is set on fire of hell, are darts Satan shoots at us. Also, hard thoughts of God, and as to ourselves. Faith applying the word of God and the grace of Christ, quenches the darts of temptation. Salvation must be our helmet. A good hope of salvation, a Scriptural expectation of victory, will purify the soul, and keep it from being defiled by Satan. To the Christian armed for defense in battle, the apostle recommends only one weapon of attack; but it is enough, the sword of the Spirit, which is the word of God. It subdues and mortifies evil desires and blasphemous thoughts as they rise within; and answers unbelief and error as they assault from without. A single text, well understood, and rightly applied, at once destroys a temptation or an objection, and subdues the most formidable adversary. Prayer must fasten all the other parts of our Christian armour. There are other duties of religion, and of our stations in the world, but we must keep up times of prayer. Though set and solemn prayer may not be seasonable when other duties are to be done, yet short pious prayers darted out, always are so. We must use holy thoughts in our ordinary course. A vain heart will be vain in prayer. We must pray with all kinds of prayer, public, private, and secret; social and solitary; solemn and sudden: with all the parts of prayer; confession of sin, petition for mercy, and thanksgiving for favours received. And we must do it by the grace of God the Holy Spirit, in dependence on, and according to, his teaching. We must preserve in particular requests, notwithstanding discouragements. We must pray, not for ourselves only, but for all saints. Our enemies are mighty, and we are without strength, but our Redeemer is almighty, and in the power of his mighty we may overcome. Wherefore we must stir up ourselves. Have not we, when God has called, often neglected to answer? Let us think upon these things, and continue our prayers with patience.



Inilah nasihat umum untuk tetap teguh dalam perjalanan kristiani kita, dan untuk memberi semangat dalam peperangan kristiani kita. Bukankah kehidupan kita merupakan suatu peperangan? Memang demikian, karena kita bergumul dengan malapetaka-malapetaka yang banyak terjadi dalam hidup manusia. Bukankah agama kita merupakan suatu peperangan yang biasa-biasa saja? Memang demikian, karena kita bergumul dengan lawan-lawan yang memiliki kuasa gelap, dan dengan banyak musuh yang hendak menjauhkan kita dari Allah dan sorga. Kita memiliki musuh-musuh yang harus kita perangi, seorang pemimpin yang untuk-Nya kita berperang, panji yang di bawahnya kita berperang, dan aturan-aturan perang khusus yang harus kita gunakan untuk mengatur diri kita sendiri. “Akhirnya (ay. 10), abdikanlah dirimu untuk mengerjakan pekerjaan dan kewajibanmu sebagai prajurit-prajurit Kristen.“ Nah, seorang prajurit diharuskan berhati kuat dan dipersenjatai dengan baik. Jika orang-orang Kristen menjadi prajurit Yesus Kristus,

I. Mereka harus mengerti bahwa mereka harus berhati kuat. Hal ini ditentukan di sini: Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, dan seterusnya. Orang-orang yang harus berjuang dalam banyak sekali pertempuran, dan yang, dalam perjalanan mereka ke sorga, harus menerobos setiap penghalang, dengan kekuatan pedang, memerlukan banyak keberanian. Oleh karena itu hendaklah kamu kuat, kuat dalam melayani, kuat dalam menanggung penderitaan, kuat dalam bertempur. Sekalipun seorang prajurit dipersenjatai dengan sangat baik secara jasmani, tetapi jika di dalam batinnya dia tidak memiliki hati yang baik, maka perlengkapan senjatanya hanya akan sedikit bermanfaat baginya. Perhatikanlah, kekuatan rohani dan keberanian sangat perlu untuk peperangan rohani kita. Kuatlah di dalam Tuhan, dalam perkara-Nya dan untuk kepentingan-Nya, atau lebih tepatnya dalam kekuatan-Nya. Kita tidak memiliki cukup kekuatan dari diri kita sendiri. Keberanian alamiah kita benar-benar pengecut, dan kekuatan alamiah kita benar-benar lemah, namun seluruh kecukupan kita berasal dari Allah. Dalam kekuatan-Nya kita harus maju dan terus maju. Dengan tindakan-tindakan iman, kita harus menimba anugerah dan pertolongan dari sorga untuk memampukan kita melakukan hal yang kita sendiri tidak dapat melakukannya, dalam pekerjaan dan peperangan kristiani kita. Kita harus bangkit untuk menolak godaan dengan bergantung kepada kecukupan Allah yang sempurna dan kekuatan-Nya yang mahakuasa.

II. Mereka harus dipersenjatai dengan baik: “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah (ay. 11), pergunakanlah seluruh perlengkapan pertahanan dan persenjataan yang layak untuk memukul mundur godaan dan tipu muslihat Iblis. Dapatkan dan terapkan seluruh anugerah kristiani, seluruh perlengkapan senjata, sehingga tidak ada bagian yang telanjang dan terbuka bagi musuh.“ Perhatikanlah, orang-orang yang ingin dapat memiliki anugerah sejati harus bertujuan mendapatkan semua anugerah, seluruh perlengkapan senjata. Ini disebut perlengkapan senjata Allah, karena Dia-lah yang mempersiapkan dan melimpahkannya. Kita tidak memiliki perlengkapan senjata sendiri yang akan menjadi senjata ampuh dalam masa pencobaan. Tidak ada yang akan membuat kita berdiri teguh selain perlengkapan senjata Allah. Perlengkapan senjata ini dipersiapkan untuk kita, namun kita harus mengenakannya. Artinya, kita harus berdoa meminta anugerah, kita harus menggunakan anugerah yang diberikan kepada kita, dan mengeluarkannya dalam bentuk tindakan dan pelaksanaan pada saat diperlukan. Alasan yang diberikan mengapa orang Kristen harus seluruhnya dipersenjatai adalah supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis. Supaya kita dapat menahan, dan menanggulangi, meskipun Iblis menyerang dengan segala usaha, baik dengan kekuatan maupun tipu daya, segala kebohongan yang dia sajikan kepada kita, semua perangkap yang dia pasang untuk kita, dan seluruh akal bulusnya terhadap kita. Rasul Paulus menguraikan hal ini dengan panjang lebar di sini, dan menunjukkan,

1. Apa bahaya yang kita hadapi, dan apa gunanya kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata, mengingat musuh seperti apa yang harus kita hadapi, yaitu Iblis dan seluruh kuasa kegelapan. Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, dan seterusnya (ay. 12). Pertempuran yang untuknya kita harus mempersiapkan diri bukanlah melawan musuh dalam bentuk manusia biasa, bukan sekadar melawan manusia yang terdiri dari darah dan daging, atau melawan sifat cemar kita sendiri saja, melainkan melawan beberapa tingkatan roh-roh jahat, yang memiliki sebuah pemerintahan yang mereka jalankan di dunia ini.

(1) Kita harus berhadapan dengan musuh yang licik, musuh yang menggunakan tipu daya dan muslihat, seperti pada ayat 11. Dia memiliki seribu cara untuk memperdayai jiwa yang goyah. Karena itu dia disebut seekor ular karena kelicikannya, seekor ular tua, berpengalaman dalam keahlian dan keterampilan menggoda.

(2) Dia adalah musuh yang kuat: Pemerintah-pemerintah, dan penguasa-penguasa, dan penghulu-penghulu. Mereka banyak, mereka kuat, dan berkuasa dalam bangsa-bangsa kafir yang masih dalam kegelapan. Bagian-bagian dunia yang gelap adalah tempat kerajaan Iblis. Ya, mereka merampas kekuasaan penguasa-penguasa atas seluruh manusia yang masih dalam keadaan berdosa dan tidak mengerti. Kerajaan Iblis adalah kerajaan kegelapan, sedangkan kerajaan Kristus adalah kerajaan terang.

(3) Mereka adalah musuh-musuh rohani. Kejahatan rohani di tempat-tempat tinggi (KJV), atau roh-roh jahat, seperti terjemahan sebagian orang (termasuk terjemahan LAI). Iblis adalah roh, roh yang jahat, dan bahaya yang kita hadapi lebih besar dari musuh-musuh kita karena mereka tidak terlihat, dan menyerang kita sebelum kita sadar tentang mereka. Setan-setan adalah roh-roh jahat, dan mereka terutama menggganggu orang-orang kudus dengan, dan menghasut mereka supaya melakukan, kejahatan-kejahatan rohani, kesombongan, kedengkian, kebencian, dan sebagainya. Musuh-musuh ini dikatakan ada di udara (KJV: di tempat-tempat tinggi), atau di angkasa, demikianlah kata yang dipakai, menduduki langit (seperti yang dikatakan orang) seluruhnya, atau menyebar di udara antara bumi dan bintang-bintang, udara sebagai tempat asal setan-setan menyerang kita. Atau artinya bisa juga, “Perjuangan kita mengenai tempat-tempat sorgawi atau hal-hal sorgawi,“ demikianlah tafsiran kuno. Musuh-musuh kita berjuang untuk mencegah kenaikan kita ke sorga, untuk menjauhkan kita dari berkat-berkat sorgawi dan untuk menghalangi persekutuan kita dengan sorga. Mereka menyerang kita dalam hal-hal yang merupakan milik jiwa kita, dan berusaha merusak gambaran sorgawi di dalam hati kita. Oleh karena itu kita harus berjaga-jaga terhadap mereka. Kita memerlukan iman dalam peperangan kristiani kita, karena kita memiliki musuh-musuh rohani yang harus dihadapi, dan iman dalam pekerjaan kristiani kita, karena kita memiliki kekuatan rohani yang harus diperoleh. Jadi, itulah bahaya yang kamu hadapi.

2. Kewajiban kita adalah mengambil dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, dan lalu berdiri teguh, dan melawan musuh-musuh kita.

(1) Kita harus mengadakan perlawanan (ay. 13). Kita tidak boleh menyerah kepada daya pikat dan serangan Iblis, melainkan melawannya. Iblis dikatakan bangkit melawan kita (1Taw. 21:1). Jika dia bangkit melawan kita, kita harus bangkit melawan dia. Tetapkan hati, dan jalan terus, untuk melawan Iblis. Iblis adalah si jahat, dan kerajaannya adalah kerajaan dosa. Bangkit melawan Iblis berarti berjuang melawan dosa. Supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu, pada hari pencobaan, atau penderitaan menyakitkan apa pun.

(2) Kita harus berdiri teguh. Dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Kita harus bertekad, dengan anugerah Allah, tidak akan menyerah kepada Iblis. Lawanlah dia, maka dia akan lari. Jika kita tidak mempercayai perkara kita, atau pemimpin kita, atau perlengkapan senjata kita, maka kita memberi dia keuntungan. Urusan kita saat ini adalah melawan serangan Iblis, dan bertahan terhadap serangan itu. Dan kemudian, setelah menyelesaikan segala sesuatu yang wajib dilakukan oleh prajurit-prajurit Yesus Kristus yang baik, peperangan kita akan selesai, dan kita akhirnya akan menang.

(3) Kita harus berdiri dengan dipersenjatai, dan hal inilah yang paling banyak dibahas di sini. Inilah orang Kristen dengan perlengkapan senjata yang lengkap, dan perlengkapan senjatanya bersifat ilahi: Perlengkapan senjata Allah, perlengkapan senjata terang (Rm. 13:12). Senjata-senjata keadilan (2Kor. 6:7). Rasul Paulus memerincikan perlengkapan senjata ini, baik untuk menyerang maupun bertahan. Ikat pinggang atau sabuk militer, baju zirah (KJV: penutup dada), penutup kaki (atau sepatu prajurit), perisai, ketopong, dan pedang. Tampak bahwa, di antara semua itu, tidak ada yang untuk punggung. Jika kita membelakangi musuh, kita tidak terlindung.

[1] Kebenaran atau ketulusan adalah ikat pinggang kita (ay. 14). Dinubuatkan tentang Kristus (Yes. 11:5) bahwa Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. Apa yang menjadi ikat pinggang Kristus harus menjadi ikat pinggang semua orang Kristen juga. Allah menginginkan kebenaran, yaitu, ketulusan, di dalam batin. Ini adalah kekuatan di pinggang kita, yang mengikat semua perlengkapan senjata lainnya, dan oleh karena itu disebutkan pertama. Saya tidak tahu bahwa ada agama tanpa ketulusan. Sebagian orang memahaminya sebagai ajaran kebenaran-kebenaran Injil. Kebenaran-kebenaran itu harus melekat kepada kita seperti ikat pinggang melekat pada pinggang (Yer. 13:11). Ini akan mengendalikan diri kita dari kebebasan tanpa agama dan tanpa moral, seperti ikat pinggang mengendalikan dan menahan tubuh. Ini adalah ikat pinggang prajurit Kristen. Tanpa mengenakan ikat pinggang ini, dia tidak mendapatkan berkat.

[2] Keadilan harus menjadi baju zirah kita. Baju zirah mengamankan organ-organ tubuh yang penting, melindungi jantung atau hati. Keadilan Kristus yang dilekatkan kepada kita merupakan baju zirah kita terhadap panah-panah murka ilahi. Keadilan Kristus yang tertanam di dalam diri kita adalah baju zirah kita untuk membentengi hati terhadap serangan-serangan yang dilancarkan Iblis terhadap kita. Rasul Paulus menjelaskan hal ini dalam 1 Tesalonika 5:8, Berbajuzirahkan iman dan kasih. Iman dan kasih merangkum seluruh anugerah kristiani, karena dengan iman kita dipersatukan dengan Kristus dan dengan kasih dipersatukan dengan saudara-saudara kita. Hal-hal ini akan menunjukkan ketaatan yang tekun dalam melakukan kewajiban kita kepada Allah, dan berperilaku yang baik terhadap manusia, dalam segala tugas keadilan, kebenaran, dan kebaikan kepada sesama.

[3] Ketetapan hati harus menjadi seperti penutup bagi kaki kita. Kakimu berkasutkan kerelaan (KJV: kesiapan) untuk memberitakan Injil damai sejahtera (ay. 15). Sepatu, atau penutup kaki dari tembaga, atau yang seperti itu, dahulu merupakan bagian dari perlengkapan senjata militer (1Sam. 17:6). Penggunaannya adalah untuk melindungi kaki dari perangkap, dan kayu-kayu tajam, yang biasa diletakkan tersembunyi di jalan, untuk menghalangi barisan musuh, karena orang-orang yang jatuh di atasnya tidak dapat berbaris. Kerelaan (KJV: kesiapan) untuk memberitakan Injil damai sejahtera menyiratkan keadaan hati yang siap dan memiliki tekad, untuk setia kepada Injil dan tunduk kepadanya. Ini akan memampukan kita untuk berjalan dengan langkah yang tetap dalam jalan agama, biarpun ada kesulitan-kesulitan dan bahaya-bahaya di dalamnya. Disebut Injil damai sejahtera karena membawa segala macam perdamaian, perdamaian dengan Allah, dengan diri kita sendiri, dan dengan satu sama lain. Ini juga bisa berarti menyiapkan jalan bagi penyambutan Injil, yaitu pertobatan. Inilah yang harus menjadi kasut bagi kaki kita, karena dengan hidup dalam pertobatan kita dipersenjatai terhadap godaan untuk berbuat dosa, dan rancangan-rancangan musuh besar kita. Dr. Whitby berpikir ini mungkin adalah pengertian kata-kata tersebut: “Supaya kamu siap bertempur, kenakanlah kasut Injil damai sejahtera, berusaha keras memiliki pikiran yang suka damai dan tenang seperti yang diminta dalam Injil. Janganlah mudah dihasut, atau mudah bertengkar, melainkan tunjukkanlah segala kelembutan dan segala kesabaran kepada semua orang. Dan ini pasti akan melindungi kamu dari banyak godaan dan penganiayaan hebat, seperti sepatu tembaga yang melindungi prajurit-prajurit dari perangkap-perangkap itu,“ dan sebagainya.

[4] Iman harus menjadi perisai kita. Dalam segala keadaan (KJV: di atas segalanya), atau yang paling utama, pergunakanlah perisai iman (ay. 16). Ini lebih perlu daripada yang mana pun di antara hal-hal tersebut. Iman adalah segala-galanya bagi kita dalam masa pencobaan. Baju zirah melindungi organ-organ penting, namun dengan perisai kita berputar ke segala arah. Inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Kita harus sepenuhnya yakin pada kebenaran seluruh janji dan ancaman Allah, karena iman yang demikianlah yang sangat berguna melawan godaan. Pertimbangkanlah iman sebagai dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, dan iman akan tampak memiliki manfaat yang mengagumkan untuk tujuan ini. Iman, seperti halnya menerima Kristus dan manfaat-manfaat penebusan, juga memperoleh anugerah dari-Nya, dan iman adalah seperti sebuah perisai, sejenis pertahanan yang berlaku untuk apa saja. Musuh kita Iblis di sini disebut si jahat. Dia jahat dari dalam dirinya sendiri, dan dia berusaha keras membuat kita menjadi jahat. Godaan-godaannya disebut panah, karena melaju dengan sangat cepat dan tidak terlihat, dan menimbulkan luka yang dalam pada jiwa. Disebut panah api, dengan mengibaratkan panah beracun yang biasanya membuat panas bagian-bagian yang dilukainya, dan oleh karena itu disebut demikian, seperti ular dengan sengatan beracun disebut ular api. Godaan-godaan hebat yang membuat jiwa terbakar api neraka, adalah panah-panah yang Iblis tembakkan ke arah kita. Iman adalah perisai yang dengannya kita harus memadamkan panah-panah api ini, ketika kita akan menerima panah-panah tersebut, dan dengan demikian melumpuhkan panah-panah itu, supaya tidak bisa mengenai kita, atau setidaknya tidak bisa melukai kita. Perhatikanlah, iman, yang bertindak berdasarkan firman Allah dan menerapkannya, yang bertindak berdasarkan anugerah Kristus dan mendayagunakannya, memadamkan panah-panah godaan.

[5] Keselamatan harus menjadi ketopong kita (ay. 17), yaitu pengharapan yang tertuju kepada keselamatan, demikian menurut 8. Ketopong melindungi kepala. Pengharapan yang baik akan keselamatan, yang memiliki dasar yang baik dan dibangun dengan baik, akan menyucikan jiwa dan menjaganya supaya tidak dicemarkan oleh Iblis, dan akan menenangkan jiwa dan menjaganya supaya tidak diganggu dan disiksa oleh Iblis. Iblis hendak menggoda kita supaya putus asa, tetapi pengharapan yang baik membuat kita tetap percaya di dalam Allah, dan bersukacita di dalam Dia.

[6] Firman Allah adalah pedang Roh. Pedang adalah bagian yang sangat penting dan berguna dari perlengkapan seorang prajurit. Firman Allah sangat penting, dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi orang Kristen, untuk bertahan dalam peperangan rohani dan berhasil di dalamnya. Firman Allah disebut pedang Roh, karena didiktekan oleh Roh dan Dia membuatnya berhasil dan sangat kuat, dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua. Seperti pedang Goliat, tidak ada tandingannya. Dengan pedang ini kita menyerang si penyerang. Pernyataan-pernyataan Alkitab adalah pernyataan-pernyataan yang paling penuh kuasa untuk menolak godaan. Kristus sendiri menolak godaan Iblis dengan “Ada tertulis“ (Mat. 4:4, 6-7, 10). Firman Allah, yang tersimpan di dalam hati, akan melindungi dari dosa (Mzm. 119:11), dan akan melumpuhkan dan mematikan hawa nafsu dan kebejatan yang tersembunyi di situ.

[7] Doa harus mengaitkan semua bagian lain dari perlengkapan senjata kristiani kita (ay. 18). Kita harus menggabungkan doa dengan semua anugerah ini, supaya bisa bertahan melawan musuh-musuh rohani, yaitu dengan sungguh-sungguh memohon pertolongan dan bantuan Allah, saat diperlukan. Dan kita harus senantiasa berdoa. Bukan seolah-olah kita tidak perlu lagi melakukan apa pun yang lain kecuali berdoa, karena kita juga mempunyai tugas-tugas keagamaan lainnya dan tugas-tugas sesuai kedudukan kita masing-masing di dunia, yang harus dilakukan pada tempat dan waktunya. Sebaliknya, kita harus memelihara waktu-waktu doa yang tetap, dan terus-menerus melakukannya. Kita harus berdoa pada segala kesempatan, dan sesering keperluan kita dan orang lain membutuhkan kita untuk berdoa. Kita harus selalu memelihara kecondongan untuk berdoa, dan harus memadukan doa seruan permohonan yang singkat, tiba-tiba, dan langsung dari hati dengan tugas-tugas lain, dan dengan urusan biasa. Walaupun doa yang tetap dan khidmat terkadang mungkin tidak dapat dilakukan (seperti ketika ada tugas-tugas lain yang harus dikerjakan), namun seruan spontan yang saleh tidak pernah demikian. Kita harus berdoa dalam segala doa dan permohonan. Dengan segala macam doa: di depan umum, pribadi, dan rahasia, bersama-sama dan sendiri, khidmat dan tiba-tiba. Dengan seluruh bagian doa: pengakuan dosa, permohonan belas kasihan, dan pengucapan syukur untuk anugerah-anugerah yang telah diterima. Kita harus berdoa di dalam Roh. Roh kita harus digunakan dalam tugas tersebut, dan kita harus melakukannya dengan anugerah dari Roh Allah yang baik. Kita harus berjaga-jaga di dalam doa, berusaha keras mempertahankan hati kita dalam sikap doa, dan mengambil semua kesempatan, dan memanfaatkan segala kesempatan, untuk tugas tersebut. Kita harus berjaga-jaga terhadap segala dorongan hati kita sendiri terhadap tugas tersebut. Ketika Allah mengatakan: “Carilah wajah-Ku,“ hati kita harus tunduk (Mzm. 27:8). Ini harus kita lakukan dengan tak putus-putusnya. Kita harus mematuhi kewajiban untuk berdoa, apa pun perubahan yang mungkin terjadi pada keadaan lahiriah kita. Dan kita harus tetap demikian selama kita hidup di dunia. Kita harus tekun dalam doa yang khusus, tidak mempersingkatnya, ketika hati kita ingin berpanjang lebar, dan ada waktu yang tepat untuk itu, dan kita membutuhkannya. Kita harus tekun juga dalam permintaan-permintaan khusus, walaupun kita sedang mengalami kekecewaan dan penolakan. Dan kita harus berdoa dengan permohonan, bukan hanya untuk diri kita sendiri saja, melainkan untuk segala orang kudus, karena kita adalah sesama anggota. Perhatikanlah, tidak ada orang yang betul-betul kudus dan ada dalam keadaan yang sangat baik di dunia ini, dan karena itu mereka membutuhkan doa kita, dan mereka harus memperolehnya. Rasul Paulus melanjutkan dari sini untuk menyimpulkan isi surat ini.


Minggu, Juli 27, 2025

Khotbah Minggu 27 Juli 2025

Ibrani 6:19 (TB)  Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, 

Hebrews 6:19 (NET)  We have this hope as an anchor for the soul, sure and steadfast, which reaches inside behind the curtain,

Bila Tidak ada Pengharapan, ditengah situasi yang sulit: 
1. Dipenuhi dengan Kemarahan dan Dendam
Mazmur 137:1-9 (TB) Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion. 
Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita. 
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!" 
Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing? 
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku! 
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku! 
Ingatlah, ya TUHAN, kepada bani Edom, yang pada hari pemusnahan Yerusalem mengatakan: "Runtuhkan, runtuhkan sampai ke dasarnya!" 
Hai puteri Babel, yang suka melakukan kekerasan, berbahagialah orang yang membalas kepadamu perbuatan-perbuatan yang kaulakukan kepada kami! 
Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan anak-anakmu pada bukit batu! 

2.Potensi Habis, Kehilangan Potensi saat tidak ada pengharapan.
Yehezkiel 37:11 (TB) Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. 
Kehilangan pengharapan menyebabkan potensi yang kita punya Habis, namun sebaliknya bila kita tetap memiliki Pengharapan setiap Potensi kita akan dimunculkan Tuhan.

3. Terus berfikir tantang masa lalu, tidak ada masa depan.
1 Raja-raja 19:9-10 (TB) Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" 
Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."  

Seseorang akan berhasil bila ia melihat kedepan, melihat dari segi positif kehidupan, dan tidak mengenang dan terikat akan masa lalu. Orang yang kehilangan pengharapan segala sesuatu akan terlihat negatif.

3. Bila kehilangan Pengharapan menjadi kecewa dan berpaling dari Tuhan, kehilangan Iman.
Matius 11:6 (TB) Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

Orang yang tidak punya pengharapan bisa kehilangan Kesetiaan, kehilangan Iman kepada Tuhan. Meskipun kita tidak melihat Pengharapan yang menanti kita, kita harus tetap percaya Tangan Tuhan sedang menjalin setiap jalinan pengharapan kita, doa doa kita untuk membuat satu Pengharapan kuat menjadi Suatu Mujizat sehingga Kesaksian akan Kebesaran, Kuasa, dan Kasih Tuhan akan terus mengiringi kehidupan kita. 

Jangan Hilang Pengharapan sebabTuhan Selalu Ada...


Rabu, Juli 23, 2025

5 Pelajaran Tentang Hidup

5 PELAJARAN TENTANG HIDUP

1. Hidup dalam Tangan Tuhan

Ayub 12:9-10 (TB)  Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan Allah yang melakukan itu; 
bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia? 

Job 12:9-10 (NET)  Which of all these does not know that the hand of the Lord has done this,
in whose hand is the life of every creature and the breath of all the human race.

Pemilik hidup ini adalah Tuhan, Penguasa kehidupan kita adalah Tuhan, sekalipun otak, pikiran kita yang mengendalikan kehendak kita. Namun hidup ini sesungguhnya adalah Milik Tuhan. Hidup kita ada dalam genggaman Tuhan, bukan kita yang menentukan perjalanan hidup kita, sekalipun rancangan-rancangan sudah kita buat, tetapi kehendak Tuhan lah yang jadi.

Mari kita Hormati Tuhan sebab Ialah Pemilik Kehidupan.

2. Hidup ini Misteri

Yakobus 4:14 (TB) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. 

James 4:14 (NET) You do not know about tomorrow. What is your life like? For you are a puff of smoke that appears for a short time and then vanishes.

Peristiwa peristiwa yang terjadi dihidup kita, tidak akan pernah kita sangka dan duga apa yang akan terjadi di depan kita. Karena hidup ini Misteri, Jalan Hidup orang Benar diteranginoleh Cahaya Firman Tuhan. Sehingga kita mengerti arti dari setiap peristiwa yang datang secara tiba-tiba di hidup kita.

Firman Allah menjadi Penerang dalam hidup kita.

3. Hidup ini ada Batasnya

Mazmur 90:10 (TB) Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. 

Psalms 90:10 (NET) The days of our lives add up to seventy years, or eighty, if one is especially strong. But even one’s best years are marred by trouble and oppression. Yes, they pass quickly and we fly away.

Tuhan sudah menaruh batas dalam hidup kita. Dan Pengetahuan umum telah membuktikan kebenaran ini. Tidak ada yang hidup Kekal di dunia ini. Segala sesuatunya ada Batasnya, maka marilah Kita Hidup dengan Bijaksana.

4. Hidup adalah Kesempatan

Filipi 1:22 (TB) Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

Philippians 1:22 (NET) Now if I am to go on living in the body, this will mean productive work for me, yet I don’t know which I prefer:

Hidup adalah Kesempatan :
Memberi buah, Memberi Manfaat, Memberi Dampak, kita harus sadar bahwa hidup ini adalah kesempatan menjadi Berkat.
Saling mengasihi, memafkan, setia dengan Tuhan.

5. Hidup harus dipertanggungjawabkan 

2 Korintus 5:10 (TB) Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. 

2 Corinthians 5:10 (NET) For we must all appear before the judgment seat of Christ, so that each one may be paid back according to what he has done while in the body, whether good or evil.

Kita semua akan menghadap Tahta Pengadilan Tuhan. Tuhan menguji melihat sampai kedalaman hati kita. Sebab itu Setia dengan melayani Tuhan, menyenangkan hatibTuhan

Selasa, Juli 01, 2025

TEACHERS AND STAFF TRAINING

Star Generation School 
Teachers and Staff Training
Tuesday 1st July 2025

Yeremia 29:7 (TB) Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. 

Jeremiah 29:7 (NET) Work to see that the city where I sent you as exiles enjoys peace and prosperity. Pray to the Lord for it. For as it prospers you will prosper.’

3 K
1. Ketepatan 
    Tepat Sasaran, bicara Tujuan yang ingin dicapai. Yayasan, Guru, Tenaga Kependidikan, Orangtua, dan Siswa, dengan tujuan yangbingin dicapai masing-masing. Motif-motif dari setiap individu itu berbeda. Namun kita diarahkan dengan Visi SGS, ketepatan Motif
2. Keseimbangan 
Tugas
- Seimbang dengan tugas Rohani dan Pelayanan. Tidak hanya Profesional dengan tugas/tanggungjawab pekerjaan, namun secara Pelayanan Rohani juga harus seimbang. Tugas pelayanan disegala hal harus seimbang, keluarga, pelayanan gereja, pekerjaan, sebab bila salah satu bermasalah akan berdampak ke yang lain
3. Konsistensi 
Berkaitan dengan Stabilitas. Konsistensi merupakan kualifikasi tertinggi atas seseorang. Konsisten secara kejiwaan, emosi bisa naik turun namun tetap terkontrol dan stabil, sehingga tidak mempengaruhi hal yang lain, sehingga Nilai Kita menjadi Tinggi
4. Kondusifitas
Kita bisa bergesekan, berbeda pendapat, namun kondifitas kita harus terjaga. 

Minggu, Juni 08, 2025

Ibadah Raya Minggu 8 Juni 2025

Hari Pencurahan Roh Kudus 

Kisah Para Rasul 2:1-4, 11 (TB) Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."

Acts 2:1-4, 11 (NET) Now when the day of Pentecost had come, they were all together in one place.
Suddenly a sound like a violent wind blowing came from heaven and filled the entire house where they were sitting.
And tongues spreading out like a fire appeared to them and came to rest on each one of them.
All of them were filled with the Holy Spirit, and they began to speak in other languages as the Spirit enabled them.
both Jews and proselytes, Cretans and Arabs – we hear them speaking in our own languages about the great deeds God has done!”

Murid murid dipenuhi dengan Roh Kudus, di hari perayaan Pentakosta. Tuhan memenuhi janjiNya kepada murid muridNya untuk mencurahkan RohNya atas mereka, dengan larangan meninggalkan Yerusalem tetapi menunggu dan tinggal di Yerusalem, sampai saatnya mereka dipenuhkan oleh Roh Allah.
Harga mereka tinggal dan memproritaskan Tuhan selama di Yerusalem, mereka taat dan menunggu janji Tuhan.
Ada Harga/pengorbanan yang kita lakukan untuk taat akan perintah Tuhan, dan Harga ketaatan itu Dibayar lunas oleh Tuhan, sebab tidak pernah Tuhan berhutang dengan janjiNya. Ia akan membayar upah KetaatanMu di saat terbaikNya. 

1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 

1 Peter 2:9 (NET) But you are a chosen race, a royal priesthood, a holy nation, a people of his own, so that you may proclaim the virtues of the one who called you out of darkness into his marvelous light.




Sabtu, Juni 07, 2025

Doa Pencurahan Roh Kudus 7 Juni 2025

Roh Kudus Sebagai Penolong

Menolong Memeri Juruselamat yang Benar
........
Menolong Memerdekaan atas Dosa
Menolong Mengatasi Menghadapi Masalah Hidup
Menolong Melakukan Perintah Tuhan
Menolong Memulihkan hidup kita

Yehezkiel 37:14 (TB) Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN." 

Ezekiel 37:14 (NET) I will place my breath in you and you will live; I will give you rest in your own land. Then you will know that I am the Lord – I have spoken and I will act, declares the Lord.’”

Nubuat tentang Bangsa Israel bahwa Tuhan akan memberikan Roh agar mereka hidup kembali. Apa yang dimaksud dengan ayat ini? Sedangkan saat itu mereka hidup.

Yehezkiel 37:1-2, 14 (TB) Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.
Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN." 

Keadaan mereka Tinggal tulang belulang, dan sudah kering. Kondisi Secara fisik bangsa Israel sudah tidak ada harapanbmereka ada dalam pembuangan di Babel. Tepah kehilangan pengharapan, kehilangan hubungan dengan Tuhan, dan Tuhan ini membuat Bangsa Israel dipulihkan. Begitu juga buat kita, kerinduan Tuhan akan kehidupan kita, saat kita merasa kekosongan, kehampaan hadirat Tuhan, sekalipun kita datang beribadah, berdoa, tapi merasa jauh dari Tuhan, dan inilah menjadi Kerinduan Tuhan, mengisi kekosongan mengisi harapan kita dengan hadirNya di hidup kita untuk menghidupkan kembali rohani kita. Agar aliran kuasa, kasih, kekuatan, mujizat, dan pemulihan kehidupan kita.

Yehezkiel 36:25-27 (TB) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. 
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Tuhan akan menghidupkan kita kembali, agar Rohani kita dipulihkan untuk mengubah kehidupan kita...

Jumat, Juni 06, 2025

Doa Pencurahan Roh Kudus 6 Juni 2025

Yohanes 14:15-16 (TB)  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

John 14:15-16 (NET)  “If you love me, you will obey my commandments.
Then I will ask the Father, and he will give you another Advocate to be with you forever –

Roh Kudus menolong kita untuk melakukan Firman Tuhan. Mengapa kita perlu melakukan perintah Tuhan?

Ulangan 28:1 (TB) "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. 

Tuhan janji memberkati kita, sebab Tuhanlah sumber berkat, dan Ia mau memberkati kita. Dan caranya adalah dengan MELAKUKAN PERINTAH TUHAN.
Banyak berkat dialami anak Tuhan, ketika ia taat dan setia melakukan perintah Tuhan. Persoalannya untuk mau taat melakukan Firman Allah, ada halangan baik dari dalam ataupun dari luar kehidupan kita.

Matius 3:13-15 (TB) Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. 
Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" 
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya. 

Beberapa halangan internal yangbdapat ditemukan dari ayat diatas. Jarak antara Tuhan Yesus ke Yohanes Pembaptis +/-100-110KM. Cukup jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki, dan Yesus melakukannya agar genaplah Firman Allah. Namun setelah Tuhan Yesus sampai, Yohanes malah mencegah untuk Yesus dibaptis, sebab Yesus sendiri adalah Mesias, dan Ia adalah Allah sendiri, Yohanes dengan pemikiran ketidaklayakan dia membaptis Tuhan Yesus.

Kadang kita berpikir perintah Tuhan, tidak relevan, ada cara atau metode lain yang lebih masuk akal. Fisik, Intelek dan Harga Diri menjadi halangan Internal kita.

Halangan Eksternal 
Matius 13:3-8 (TB) Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

Cara iblis mencuri hikmat, dengan membuat berbagai hal agar kita tidak mendengarkan Firman Tuhan. Tantangan, persoalan, kekuatiran, tipu daya semuanya ini menghalangi kita melakukan Firman Tuhan, sehingga berkat tidak kita terima.

Roh Kudus :
1. Mengingatkan kita dengan semua kehendak Allah.
2. Mengajar, Yohanes 14:26 (TB) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
3. Mendorong dan mendampingi kita untuk melakukan Firman, Yehezkiel 36:26-27 (TB)  Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. 
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Selasa, Juni 03, 2025

Doa Pencurahan Roh Kudus Selasa 3 Juni 2025

ROH KUDUS MENOLONG ORANG PERCAYA

Roma 8:14-17 (TB) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. 
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 
Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. 
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. 

Romans 8:14-17 (NET) For all who are led by the Spirit of God are the sons of God.
For you did not receive the spirit of slavery leading again to fear, but you received the Spirit of adoption, by whom we cry, “Abba, Father.”
The Spirit himself bears witness to our spirit that we are God’s children.
And if children, then heirs (namely, heirs of God and also fellow heirs with Christ) – if indeed we suffer with him so we may also be glorified with him.

Roh Kudus menolong kita orang percaya anak anak Allah, dalam menjalani Kehidupan ini. Anak mewarisi apa yang Bapanya miliki.Warisan Bapa kepada anak-anak Nya, yakni Kuasa Bapa, Berkat Bapa, menerima Warisan Perjanjian Bapa. Semua yang tertulis dalam Firman Tuhan yang sebenarnya diberikan kepada umat Israel diberikan Bapa juga kepada kita yang menerima dan percaya akan karya penyelamatan yang telah Bapa rancangan untuk Keselamatan umat manusia.

Yesaya 49:14-16 (TB) Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku." 
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. 
Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. 

iblis menekan dan mengintimidasi kita dengan pemikiran-pemikiran oleh sebab keterbatasan kita, sehingga kita merasa bahwa Tuhan telah meninggalkan, melupakan kita, ketidaklayakan kita terhadap Tuhan, sehingga membuat kita menjauh dari Tuhan. Saat kita berbuat dosa, ada rasa pertobatan dan ingin mendekat memohon pengampunan Tuhan, mencari hadirat Tuhan itulah dorongan Roh Kudus dalam hidup kita, namun ketika kita merasa bersalah, dan merasa tidak layak, sehingga makin menjauh dari Tuhan, itulah pekerjaan iblis yang menekan perasaan bersalah kita.

iblis berusaha membuat kita menjadi anak anak gampang, yang tidak mau didisiplinkan Tuhan, berada dalam Otoritas Tuhan, namun Roh Kudus menginginkan kita memiliki Hati yang Taat, menerima Otoritas Tuhan.

Senin, Juni 02, 2025

Khotbah Minggu 11 Mei 2025

KEBANGKITAN KRISTUS 

Kebangkitan meneguhkan bahwa Janji Tuhan pasti digenapi
Kebangkitan Kristus mengharuskan kita untuk memberitakan tentang Yesus


WASPADA

Matius 28:11-15 (TB)  Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Matthew 28:11-15 (NET)  While they were going, some of the guard went into the city and told the chief priests everything that had happened.
After they had assembled with the elders and formed a plan, they gave a large sum of money to the soldiers,
telling them, “You are to say, ‘His disciples came at night and stole his body while we were asleep.’
If this matter is heard before the governor, we will satisfy him and keep you out of trouble.”
So they took the money and did as they were instructed. And this story is told among the Jews to this day.

Kebenaran Firman Tuhan ini menerangkan bahwa kebangkitan Yesus berusaha ditutupi oleh Imam imam kepala, dan tua tua agama. Mereka juga memberikan sejumlah uang kepada serdadu penjaga kuburan Yesus untuk memberitakan berita palsu, bahwa murid-murid Yesus telah mencuri tubuh Yesus saat serdadu tertidur.
Dan kisah ini terus diceritakan sampai saat ini.

1. WASPADAI TIPU DAYA IBLIS
     Waspadai tipu daya iblis yang berusaha menutupi Kebenaran yang sesungguhnya, saat itu iblis memanfaatkan imam-imam, tua-tua agama agar Orang-orang tidak percaya akan kebenaran yang rtelah Yesus sampaikan dalam pengajaranNya. 

Matius 28:5-7 (TB) Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.
Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.
Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu."

Lukas 24:36-41 (TB) Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. 
Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?
Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. 
Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"

Bagitu banyak ayat ayat Firman Tuhan yang mengatakan Kebangkitan Yesus. Namun iblis mencoba menyesatkan manusia, agar banyak yang binasa dan tidak percaya akan Karya Keselamatan Yesus. 
Begitupun saat ini, banyak situasi yg dimanfaatkan iblis agar menjauh dari Firman, lebih banyak aktif dalam media sosial, menonton hal hal yang menarik lebih banyak dari mendengarkan Khotbah atau membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

2. WASPADAI TIPU DAYA IBLIS
    Waspadai tipu daya iblis dalam Memalsukan Kebenaran. Iblis berusaha memalsukan Kebenaran Firman Tuhan agar manusia tidak mendapatkan Kebenaran yang sesungguhnya. Supaya banyak orang disesatkan dan berjalan di jalan yang salah. Tidak mengalami rancangan yang terbaik yang Tuhan sudah sediakan, bila banyak yang mendengar kebenaran palsu iblis.


1 Timotius 4:8 (TB) Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Ibrani 10:25 (TB) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. 

Lukas 11:42 (TB) Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.


Doa Pencurahan Roh Kudus Senin, 2 Juni 2025

Pertolongan Roh Kudus 

Yohanes 14:16 (TB) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

John 14:16 (NET) Then I will ask the Father, and he will give you another Advocate to be with you forever –


Menerima dan Mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan adalah Roh Kudus.

1 Korintus 12:3 (TB) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. 

1 Corinthians 12:3 (NET)  So I want you to understand that no one speaking by the Spirit of God says, “Jesus is cursed,” and no one can say, “Jesus is Lord,” except by the Holy Spirit.

1 Korintus 2:4-5 (TB) Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,
supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. 

Halangan-halangan menerima Yesus sebagai Juruselamat
1 Korintus 1:22-23 (TB) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, 
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

Jalan satu satunya supaya membebaskan manusia dari Maut hanyalah Kematian di Kayu Salib. Namun bagi orang Yunani yang selalu berpikir logika itu hanyalah kebodohan, pengorbanan Yesus di kayu salib tidaklah benar.

Jadi, beritakanlah Injil Keselamatan dan biarlah Roh Kudus bekerja: 
Roma 10:16-17 (TB) Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. 


Minggu, Mei 04, 2025

Khotbah Minggu 4 Mei 2025

MEMBANGUN GEREJA TUHAN
Efesus 4:11-16 (TB) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, 
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.  

Ephesians 4:11-16 (NET) It was he who gave some as apostles, some as prophets, some as evangelists, and some as pastors and teachers,
to equip the saints for the work of ministry, that is, to build up the body of Christ,
until we all attain to the unity of the faith and of the knowledge of the Son of God – a mature person, attaining to the measure of Christ’s full stature.
So we are no longer to be children, tossed back and forth by waves and carried about by every wind of teaching by the trickery of people who craftily carry out their deceitful schemes.
But practicing the truth in love, we will in all things grow up into Christ, who is the head.
From him the whole body grows, fitted and held together through every supporting ligament. As each one does its part, the body grows in love.

Ayat ayat ini memberikan pemahaman bahwa tujuan semua pelayanan adalah Membangun Gereja Tuhan.

Efesus 4:11-12, 15 (TB) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, 
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Standar Pembangunan Gereja Tuhan ditentukan oleh Kristus. 

Efesus 4:13, 15 (TB) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Tuhan Yesus Kristus Pemilik, Pendiri Kepala, Batu Penjuru Gereja.
Matius 16:18 (TB) Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.(Pendiri, Pemilik)
Efesus 1:22-23 (TB) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. 
Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. 
1 Petrus 2:6-7 (TB) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."  
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan." 
 
Gereja adalah Kita, jemaat Tuhan, yang dibangun dengan dasar Kebenaran yang Tuhan mau, sebab Ialah Pendiri dan Pemilik hidup kita. 
Tuhanlah Pemimpin Gereja, 
Yohanes 2:19-21 (TB) Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." 
Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. 

Bait Allah Lambang Kemegahan dan Kemuliaan Herodes dan Yahudi : 
° Luas: 485 M x 315m = 152.775 m2
° Lokasi : Bukit bait suci Yerusalem 
° Tinggi Tembok : 30-40m
° Batu Besar : 50-660 ton
° Jenis batu kapur ashlar di taburi emas
° Lama pembuatan : 46-63 tahun

Makna Rombak Bait Suci artinya: 
Rombak prinsip dan pemahaman yang salah. Hakekat  bait suci 
1 Korintus 3:16 (TB) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?  

Kemuliaan bait suci bukan pada pendeta, jemaat, fasilitas, materi tapi ketika Tuhan hadir di tengah-tengah umatNya

Kolose 1:27 (TB) Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
Wahyu 1:13, 20 (TB) Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. 
Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

° Fasilitas gereja
° Program pelayanan 
° Aturan dan Prosedur 
° Struktur organisasi 
Semuanya harus bertujuan untuk membangun jemaat sesuai standar Tuhan Yesus.

Tujuan Pembangunan Gereja adalah mewujudkan jemaat yang serupa dan segambar dengan Kristus.

Roma 8:29 (TB) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 

Bagaimana cara Tuhan Yesus membangun bait suci?
✅ Pengorbanan dan Kuasa

Minggu, April 27, 2025

Khotbah Minggu 27 April 2025


Yohanes 19:30 (TB) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. 

John 19:30 (NET) When he had received the sour wine, Jesus said, “It is completed!” Then he bowed his head and gave up his spirit.

7Perkataan Yesus
1. Lukas 23:34
Yohanes 19:30 (TB)  Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. 

2. Lukas 23:43
Lukas 23:34 (TB) Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.  

3. Yohanes 19:26-27
Yohanes 19:26-27 (TB) Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. 

4. Matius 27:46
Matius 27:46 (TB)  Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? 

5. Yohanes 19:28
Yohanes 19:28 (TB) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"

6. Yohanes 19:30
Yohanes 19:30 (TB) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. 

7. Lukas 23:46
Lukas 23:46 (TB) Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.  

Pesan 7 Perkataan Yesus 
1. Pengampunan (Ampunilah....)
2. Kesempatan (Bersama Aku di Firdaus...)
3. Mengasihi Keluarga (Ibu, inilah anakmu....)
4. Pernyataan Penderitaan (Eli Eli Lama Sabaktani...)
5&6 Penggenapan Nubuatan (Aku Haus, sudah selesai)
7. Berserah bukan menyerah (berserulah Yesus dengan suara nyaring...)

Pelajaran 
DIAM Matius 27:13-14
Matius 27:13-14 (TB) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
Tetapi Ia tidak menjawab suatu kata pun, sehingga wali negeri itu sangat heran. 

TENANG Matius 27:11
Matius 27:11 (TB) Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."

BENAR Yohanes 18: 38b
Yohanes 18:38b Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.

Lukas 9:23 (TB)  Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. 

Diam, Tenang,Benar dalam Kata-kata.
Maleakhi 3:16 (TB) Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya." 

TUHAN MENDENGAR : Tomas
Yohanes 20:25 (TB) Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." 

YESUS MENJAWAB KERAGUAN TOMAS
Yohanes 20:27 (TB) Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."


TUHAN MENDENGAR BANGSA ISRAEL 
Keluaran 17:7 (TB) Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?" 

Bilangan 14:22 (TB) Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku,

Amsal 18:21 (TB) Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. 

Yakobus 3:2 (TB) Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Menjaga perkataan, menentukan hidup dan mati kita. Kolose 3:16-17 (TB) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.  
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Minggu, April 13, 2025

Khotbah Minggu 13 April 2025

7 Ucapan Yesus di Salib (Lanjutan)
Ucapan Yesus yang Ketiga

Yohanes 19:26-27 (TB)  Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. 

John 19:26-27 (NET)  So when Jesus saw his mother and the disciple whom he loved standing there, he said to his mother, “Woman, look, here is your son!”
He then said to his disciple, “Look, here is your mother!” From that very time the disciple took her into his own home.

Inilah satu satunya ucapan Yesus disalib, yang tidak berkaitan langsung dengan Penderitaan dan Pengorbanan Nya. Tetapi berkaitan dengan masalah tanggung jawab dalam keluarga.
Etika dalam keluarga, bertanggungjawab atas keluarga. Keluarga penting dalam pandangan Tuhan. Sehingga Tuhan Yesus mengucapkan kalimat ini, walaupun keadaanNya sudah sangat tak berdaya dengan penderitaan di salib. Keluarga ada di pikiran Tuhan. 

Beberapa alasan mengapa Keluarga Penting dalam pikiran Tuhan: 
1. Tuhanlah yang membentuk Keluarga 
Kejadian 2:21-22 (TB) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. 
2. Mujizat pertama Terjadi di Pernikahan di Kana 
Yohanes 2:11 (TB)  Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
3. Keluarga disimbolkan sebagai hubungan Kristus dan Jemaat. 
Efesus 5:22-33 (TB)  Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
karena kita adalah anggota tubuh-Nya. 
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. 
Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
4. Sebab Tuhan tau bahwa jalan iblis menghancurkan anak anak Tuhan melalui keluarga
Wahyu 2:14 (TB) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.

Dua ucapan Penting Yesus itu :
1. Tanggung Jawab menjaga keluarga bukan hanya tanggung jawab satu orang melainkan bersama. 
Yohanes 19:26 (TB)  Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Yohanes 19:27 (TB) Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. 

Orang tua terhadap anak, anak terhadap orang tua. 
Orang tua terhadap anak:
1. Membesarkan anak
2. Mendoakan anak
3. Mendidik anak
4. Menginjili anak
5. Mendampingi anak

Anak terhadap orang tua: 
Matius 15:4-5 (TB) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,

Mengutuk bisa diartikan dengan : pandang enteng (sebab orang tuanya tua, karna tidak mahir atau tidak banyak tahu, gaptek, orangtua bicara anak lebih banyak bicara)

2. Tuhan mau orang tua dan anak memiliki Kesatuan dalam jasmani, jiwani, dan rohani. Perlakuan harus adil, jangan abaikan, dan jangan semena-mena, jangan juga diemaskan.
Efesus 6:4 (TB) Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. 

Kejadian 23:1-2 (TB) Sara hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya; itulah umur Sara. 
Kemudian matilah Sara di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan, lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya.
Abraham sat kematian Sara tidak bersama Sara saat itu, dan kemungkinan Abraham berada di Sikhem. Dan bisa saja ini disebabkan oleh kejadian Abraham yang akan mengorbankan anak yang telah lama ditunggu Sara, Ishak. 
Oleh sebab itu, suami istri harus memiliki kesatuan dalam prinsip dan pandangan-pandangan rohani.

3. Berjalan dalam Rencana Tuhan

Khotbah Ibadah Raya Minggu 6 April 2025

7 PERKATAAN YESUS DISALIB

Bahasan Perkataan Yesus yang Pertama;

1. Lukas 23:34 (TB) Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.  

Luke 23:34 (NET) [But Jesus said, “Father, forgive them, for they don’t know what they are doing.”] Then they threw dice to divide his clothes.

Latar belakang munculnya ucapan Yesus diatas : 
Lukas 23:33 (TB) Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
1. Sebab Tuhan Yesus disalibkan 
Disalibkan oleh orang Romawi dibawah pemerintahan Pontius Pilatus. Namun, keputusannya diprovokasi oleh bangsa Yahudi; iman saduki, mahkamah agama, majelis sanhedrin, mereka memprovokasi agar Yesus disalibkan. Dengan berbagai dalil agar Tuhan Yesus disalibkan.

Hukuman mati tertinggi saat itu adalah disalibkan :
Ulangan 21:22-23 (TB) "Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang,
maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu."  

Galatia 3:13 (TB) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" 

Sebab itu sebelum disalibkan, Tuhan Yesus mengalami berbagai proses penghukuman, dicambuk (dengan ujung cambukknya ada seperti tulang2 dan besi), dimahkotai duri (+- 15cm) diperhitungkan sampai ke tengkorak, sampai wajahNya tidak dapat dikenali. Tuhan Yesus tak melakukan dosa, namun dia difitnahkan sebab orang-orang Farisi, Saduki, Imam imam kepala merasa tersaingi, cemburu dengan pengajaran tentang Kasih, Apa yang baik menurut kehendak Allah, KuasaNya, MujisatNya, sehingga Tuhan Yesus semakin disegani, dan semakin banyak pengikutNya.
2. Sebab Tuhan Yesus disalibkan diantara penjahat/pemberontak.

Itulah 2 alasan Tuhan Yesus berkata :
Lukas 23:34 (TB) Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.  

Level Mengampuni kita:
- Pura-pura mengampuni. Kelihatan mengampuni tetapi sebenarnya tidak.
- Mengampuni tapi tetap diingat
- Mengampuni, sekaligus mengabaikan kesalahan orang lain dan mendoakan.

Mengapa harus mengampuni seperti Yesus? (Mengampuni,Mengabaikan, dan Mendoakan)
1. Kita akan jadi pribadi yang tangguh dalam menjalani tantangan kehidupan.
2. Ampuni supaya diberkati
3. Ampuni mengalahkan kejahatan
4. Ampuni membuat sehat


Roma 12:21 (TB)  Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! 

Amsal 25:22 (TB) Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu. 

Amsal 12:25 (TB) Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia. 

Amsal 15:13 (TB) Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat. 




Entri yang Diunggulkan

Prayer In The Morning

  Prayer To God in the Morning Psalm 143:8 New International Version (NIV) 8  Let the morning bring me word of your unfailin...