Minggu, Agustus 03, 2025

Khotbah Ibadah 3 Agustus 2025

Efesus 6:10-13 (TB)  Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. 
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; 
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.

Ephesians 6:10-13 (NET)  Finally, be strengthened in the Lord and in the strength of his power.
Clothe yourselves with the full armor of God so that you may be able to stand against the schemes of the devil.
For our struggle is not against flesh and blood, but against the rulers, against the powers, against the world rulers of this darkness, against the spiritual forces of evil in the heavens.
For this reason, take up the full armor of God so that you may be able to stand your ground on the evil day, and having done everything, to stand.

Spiritual strength and courage are needed for our spiritual warfare and suffering. Those who would prove themselves to have true grace, must aim at all grace; and put on the whole armour of God, which he prepares and bestows. The Christian armour is made to be worn; and there is no putting off our armour till we have done our warfare, and finished our course. The combat is not against human enemies, nor against our own corrupt nature only; we have to do with an enemy who has a thousand ways of beguiling unstable souls. The devils assault us in the things that belong to our souls, and labour to deface the heavenly image in our hearts. We must resolve by God's grace, not to yield to Satan. Resist him, and he will flee. If we give way, he will get ground. If we distrust either our cause, or our Leader, or our armour, we give him advantage. The different parts of the armour of heavy-armed soldiers, who had to sustain the fiercest assaults of the enemy, are here described. There is none for the back; nothing to defend those who turn back in the Christian warfare. Truth, or sincerity, is the girdle. This girds on all the other pieces of our armour, and is first mentioned. There can be no religion without sincerity. The righteousness of Christ, imputed to us, is a breastplate against the arrows of Divine wrath. The righteousness of Christ implanted in us, fortifies the heart against the attacks of Satan. Resolution must be as greaves, or armour to our legs; and to stand their ground or to march forward in rugged paths, the feet must be shod with the preparation of the gospel of peace. Motives to obedience, amidst trials, must be drawn from a clear knowledge of the gospel. Faith is all in all in an hour of temptation. Faith, as relying on unseen objects, receiving Christ and the benefits of redemption, and so deriving grace from him, is like a shield, a defence every way. The devil is the wicked one. Violent temptations, by which the soul is set on fire of hell, are darts Satan shoots at us. Also, hard thoughts of God, and as to ourselves. Faith applying the word of God and the grace of Christ, quenches the darts of temptation. Salvation must be our helmet. A good hope of salvation, a Scriptural expectation of victory, will purify the soul, and keep it from being defiled by Satan. To the Christian armed for defense in battle, the apostle recommends only one weapon of attack; but it is enough, the sword of the Spirit, which is the word of God. It subdues and mortifies evil desires and blasphemous thoughts as they rise within; and answers unbelief and error as they assault from without. A single text, well understood, and rightly applied, at once destroys a temptation or an objection, and subdues the most formidable adversary. Prayer must fasten all the other parts of our Christian armour. There are other duties of religion, and of our stations in the world, but we must keep up times of prayer. Though set and solemn prayer may not be seasonable when other duties are to be done, yet short pious prayers darted out, always are so. We must use holy thoughts in our ordinary course. A vain heart will be vain in prayer. We must pray with all kinds of prayer, public, private, and secret; social and solitary; solemn and sudden: with all the parts of prayer; confession of sin, petition for mercy, and thanksgiving for favours received. And we must do it by the grace of God the Holy Spirit, in dependence on, and according to, his teaching. We must preserve in particular requests, notwithstanding discouragements. We must pray, not for ourselves only, but for all saints. Our enemies are mighty, and we are without strength, but our Redeemer is almighty, and in the power of his mighty we may overcome. Wherefore we must stir up ourselves. Have not we, when God has called, often neglected to answer? Let us think upon these things, and continue our prayers with patience.



Inilah nasihat umum untuk tetap teguh dalam perjalanan kristiani kita, dan untuk memberi semangat dalam peperangan kristiani kita. Bukankah kehidupan kita merupakan suatu peperangan? Memang demikian, karena kita bergumul dengan malapetaka-malapetaka yang banyak terjadi dalam hidup manusia. Bukankah agama kita merupakan suatu peperangan yang biasa-biasa saja? Memang demikian, karena kita bergumul dengan lawan-lawan yang memiliki kuasa gelap, dan dengan banyak musuh yang hendak menjauhkan kita dari Allah dan sorga. Kita memiliki musuh-musuh yang harus kita perangi, seorang pemimpin yang untuk-Nya kita berperang, panji yang di bawahnya kita berperang, dan aturan-aturan perang khusus yang harus kita gunakan untuk mengatur diri kita sendiri. “Akhirnya (ay. 10), abdikanlah dirimu untuk mengerjakan pekerjaan dan kewajibanmu sebagai prajurit-prajurit Kristen.“ Nah, seorang prajurit diharuskan berhati kuat dan dipersenjatai dengan baik. Jika orang-orang Kristen menjadi prajurit Yesus Kristus,

I. Mereka harus mengerti bahwa mereka harus berhati kuat. Hal ini ditentukan di sini: Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, dan seterusnya. Orang-orang yang harus berjuang dalam banyak sekali pertempuran, dan yang, dalam perjalanan mereka ke sorga, harus menerobos setiap penghalang, dengan kekuatan pedang, memerlukan banyak keberanian. Oleh karena itu hendaklah kamu kuat, kuat dalam melayani, kuat dalam menanggung penderitaan, kuat dalam bertempur. Sekalipun seorang prajurit dipersenjatai dengan sangat baik secara jasmani, tetapi jika di dalam batinnya dia tidak memiliki hati yang baik, maka perlengkapan senjatanya hanya akan sedikit bermanfaat baginya. Perhatikanlah, kekuatan rohani dan keberanian sangat perlu untuk peperangan rohani kita. Kuatlah di dalam Tuhan, dalam perkara-Nya dan untuk kepentingan-Nya, atau lebih tepatnya dalam kekuatan-Nya. Kita tidak memiliki cukup kekuatan dari diri kita sendiri. Keberanian alamiah kita benar-benar pengecut, dan kekuatan alamiah kita benar-benar lemah, namun seluruh kecukupan kita berasal dari Allah. Dalam kekuatan-Nya kita harus maju dan terus maju. Dengan tindakan-tindakan iman, kita harus menimba anugerah dan pertolongan dari sorga untuk memampukan kita melakukan hal yang kita sendiri tidak dapat melakukannya, dalam pekerjaan dan peperangan kristiani kita. Kita harus bangkit untuk menolak godaan dengan bergantung kepada kecukupan Allah yang sempurna dan kekuatan-Nya yang mahakuasa.

II. Mereka harus dipersenjatai dengan baik: “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah (ay. 11), pergunakanlah seluruh perlengkapan pertahanan dan persenjataan yang layak untuk memukul mundur godaan dan tipu muslihat Iblis. Dapatkan dan terapkan seluruh anugerah kristiani, seluruh perlengkapan senjata, sehingga tidak ada bagian yang telanjang dan terbuka bagi musuh.“ Perhatikanlah, orang-orang yang ingin dapat memiliki anugerah sejati harus bertujuan mendapatkan semua anugerah, seluruh perlengkapan senjata. Ini disebut perlengkapan senjata Allah, karena Dia-lah yang mempersiapkan dan melimpahkannya. Kita tidak memiliki perlengkapan senjata sendiri yang akan menjadi senjata ampuh dalam masa pencobaan. Tidak ada yang akan membuat kita berdiri teguh selain perlengkapan senjata Allah. Perlengkapan senjata ini dipersiapkan untuk kita, namun kita harus mengenakannya. Artinya, kita harus berdoa meminta anugerah, kita harus menggunakan anugerah yang diberikan kepada kita, dan mengeluarkannya dalam bentuk tindakan dan pelaksanaan pada saat diperlukan. Alasan yang diberikan mengapa orang Kristen harus seluruhnya dipersenjatai adalah supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis. Supaya kita dapat menahan, dan menanggulangi, meskipun Iblis menyerang dengan segala usaha, baik dengan kekuatan maupun tipu daya, segala kebohongan yang dia sajikan kepada kita, semua perangkap yang dia pasang untuk kita, dan seluruh akal bulusnya terhadap kita. Rasul Paulus menguraikan hal ini dengan panjang lebar di sini, dan menunjukkan,

1. Apa bahaya yang kita hadapi, dan apa gunanya kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata, mengingat musuh seperti apa yang harus kita hadapi, yaitu Iblis dan seluruh kuasa kegelapan. Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, dan seterusnya (ay. 12). Pertempuran yang untuknya kita harus mempersiapkan diri bukanlah melawan musuh dalam bentuk manusia biasa, bukan sekadar melawan manusia yang terdiri dari darah dan daging, atau melawan sifat cemar kita sendiri saja, melainkan melawan beberapa tingkatan roh-roh jahat, yang memiliki sebuah pemerintahan yang mereka jalankan di dunia ini.

(1) Kita harus berhadapan dengan musuh yang licik, musuh yang menggunakan tipu daya dan muslihat, seperti pada ayat 11. Dia memiliki seribu cara untuk memperdayai jiwa yang goyah. Karena itu dia disebut seekor ular karena kelicikannya, seekor ular tua, berpengalaman dalam keahlian dan keterampilan menggoda.

(2) Dia adalah musuh yang kuat: Pemerintah-pemerintah, dan penguasa-penguasa, dan penghulu-penghulu. Mereka banyak, mereka kuat, dan berkuasa dalam bangsa-bangsa kafir yang masih dalam kegelapan. Bagian-bagian dunia yang gelap adalah tempat kerajaan Iblis. Ya, mereka merampas kekuasaan penguasa-penguasa atas seluruh manusia yang masih dalam keadaan berdosa dan tidak mengerti. Kerajaan Iblis adalah kerajaan kegelapan, sedangkan kerajaan Kristus adalah kerajaan terang.

(3) Mereka adalah musuh-musuh rohani. Kejahatan rohani di tempat-tempat tinggi (KJV), atau roh-roh jahat, seperti terjemahan sebagian orang (termasuk terjemahan LAI). Iblis adalah roh, roh yang jahat, dan bahaya yang kita hadapi lebih besar dari musuh-musuh kita karena mereka tidak terlihat, dan menyerang kita sebelum kita sadar tentang mereka. Setan-setan adalah roh-roh jahat, dan mereka terutama menggganggu orang-orang kudus dengan, dan menghasut mereka supaya melakukan, kejahatan-kejahatan rohani, kesombongan, kedengkian, kebencian, dan sebagainya. Musuh-musuh ini dikatakan ada di udara (KJV: di tempat-tempat tinggi), atau di angkasa, demikianlah kata yang dipakai, menduduki langit (seperti yang dikatakan orang) seluruhnya, atau menyebar di udara antara bumi dan bintang-bintang, udara sebagai tempat asal setan-setan menyerang kita. Atau artinya bisa juga, “Perjuangan kita mengenai tempat-tempat sorgawi atau hal-hal sorgawi,“ demikianlah tafsiran kuno. Musuh-musuh kita berjuang untuk mencegah kenaikan kita ke sorga, untuk menjauhkan kita dari berkat-berkat sorgawi dan untuk menghalangi persekutuan kita dengan sorga. Mereka menyerang kita dalam hal-hal yang merupakan milik jiwa kita, dan berusaha merusak gambaran sorgawi di dalam hati kita. Oleh karena itu kita harus berjaga-jaga terhadap mereka. Kita memerlukan iman dalam peperangan kristiani kita, karena kita memiliki musuh-musuh rohani yang harus dihadapi, dan iman dalam pekerjaan kristiani kita, karena kita memiliki kekuatan rohani yang harus diperoleh. Jadi, itulah bahaya yang kamu hadapi.

2. Kewajiban kita adalah mengambil dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, dan lalu berdiri teguh, dan melawan musuh-musuh kita.

(1) Kita harus mengadakan perlawanan (ay. 13). Kita tidak boleh menyerah kepada daya pikat dan serangan Iblis, melainkan melawannya. Iblis dikatakan bangkit melawan kita (1Taw. 21:1). Jika dia bangkit melawan kita, kita harus bangkit melawan dia. Tetapkan hati, dan jalan terus, untuk melawan Iblis. Iblis adalah si jahat, dan kerajaannya adalah kerajaan dosa. Bangkit melawan Iblis berarti berjuang melawan dosa. Supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu, pada hari pencobaan, atau penderitaan menyakitkan apa pun.

(2) Kita harus berdiri teguh. Dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Kita harus bertekad, dengan anugerah Allah, tidak akan menyerah kepada Iblis. Lawanlah dia, maka dia akan lari. Jika kita tidak mempercayai perkara kita, atau pemimpin kita, atau perlengkapan senjata kita, maka kita memberi dia keuntungan. Urusan kita saat ini adalah melawan serangan Iblis, dan bertahan terhadap serangan itu. Dan kemudian, setelah menyelesaikan segala sesuatu yang wajib dilakukan oleh prajurit-prajurit Yesus Kristus yang baik, peperangan kita akan selesai, dan kita akhirnya akan menang.

(3) Kita harus berdiri dengan dipersenjatai, dan hal inilah yang paling banyak dibahas di sini. Inilah orang Kristen dengan perlengkapan senjata yang lengkap, dan perlengkapan senjatanya bersifat ilahi: Perlengkapan senjata Allah, perlengkapan senjata terang (Rm. 13:12). Senjata-senjata keadilan (2Kor. 6:7). Rasul Paulus memerincikan perlengkapan senjata ini, baik untuk menyerang maupun bertahan. Ikat pinggang atau sabuk militer, baju zirah (KJV: penutup dada), penutup kaki (atau sepatu prajurit), perisai, ketopong, dan pedang. Tampak bahwa, di antara semua itu, tidak ada yang untuk punggung. Jika kita membelakangi musuh, kita tidak terlindung.

[1] Kebenaran atau ketulusan adalah ikat pinggang kita (ay. 14). Dinubuatkan tentang Kristus (Yes. 11:5) bahwa Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. Apa yang menjadi ikat pinggang Kristus harus menjadi ikat pinggang semua orang Kristen juga. Allah menginginkan kebenaran, yaitu, ketulusan, di dalam batin. Ini adalah kekuatan di pinggang kita, yang mengikat semua perlengkapan senjata lainnya, dan oleh karena itu disebutkan pertama. Saya tidak tahu bahwa ada agama tanpa ketulusan. Sebagian orang memahaminya sebagai ajaran kebenaran-kebenaran Injil. Kebenaran-kebenaran itu harus melekat kepada kita seperti ikat pinggang melekat pada pinggang (Yer. 13:11). Ini akan mengendalikan diri kita dari kebebasan tanpa agama dan tanpa moral, seperti ikat pinggang mengendalikan dan menahan tubuh. Ini adalah ikat pinggang prajurit Kristen. Tanpa mengenakan ikat pinggang ini, dia tidak mendapatkan berkat.

[2] Keadilan harus menjadi baju zirah kita. Baju zirah mengamankan organ-organ tubuh yang penting, melindungi jantung atau hati. Keadilan Kristus yang dilekatkan kepada kita merupakan baju zirah kita terhadap panah-panah murka ilahi. Keadilan Kristus yang tertanam di dalam diri kita adalah baju zirah kita untuk membentengi hati terhadap serangan-serangan yang dilancarkan Iblis terhadap kita. Rasul Paulus menjelaskan hal ini dalam 1 Tesalonika 5:8, Berbajuzirahkan iman dan kasih. Iman dan kasih merangkum seluruh anugerah kristiani, karena dengan iman kita dipersatukan dengan Kristus dan dengan kasih dipersatukan dengan saudara-saudara kita. Hal-hal ini akan menunjukkan ketaatan yang tekun dalam melakukan kewajiban kita kepada Allah, dan berperilaku yang baik terhadap manusia, dalam segala tugas keadilan, kebenaran, dan kebaikan kepada sesama.

[3] Ketetapan hati harus menjadi seperti penutup bagi kaki kita. Kakimu berkasutkan kerelaan (KJV: kesiapan) untuk memberitakan Injil damai sejahtera (ay. 15). Sepatu, atau penutup kaki dari tembaga, atau yang seperti itu, dahulu merupakan bagian dari perlengkapan senjata militer (1Sam. 17:6). Penggunaannya adalah untuk melindungi kaki dari perangkap, dan kayu-kayu tajam, yang biasa diletakkan tersembunyi di jalan, untuk menghalangi barisan musuh, karena orang-orang yang jatuh di atasnya tidak dapat berbaris. Kerelaan (KJV: kesiapan) untuk memberitakan Injil damai sejahtera menyiratkan keadaan hati yang siap dan memiliki tekad, untuk setia kepada Injil dan tunduk kepadanya. Ini akan memampukan kita untuk berjalan dengan langkah yang tetap dalam jalan agama, biarpun ada kesulitan-kesulitan dan bahaya-bahaya di dalamnya. Disebut Injil damai sejahtera karena membawa segala macam perdamaian, perdamaian dengan Allah, dengan diri kita sendiri, dan dengan satu sama lain. Ini juga bisa berarti menyiapkan jalan bagi penyambutan Injil, yaitu pertobatan. Inilah yang harus menjadi kasut bagi kaki kita, karena dengan hidup dalam pertobatan kita dipersenjatai terhadap godaan untuk berbuat dosa, dan rancangan-rancangan musuh besar kita. Dr. Whitby berpikir ini mungkin adalah pengertian kata-kata tersebut: “Supaya kamu siap bertempur, kenakanlah kasut Injil damai sejahtera, berusaha keras memiliki pikiran yang suka damai dan tenang seperti yang diminta dalam Injil. Janganlah mudah dihasut, atau mudah bertengkar, melainkan tunjukkanlah segala kelembutan dan segala kesabaran kepada semua orang. Dan ini pasti akan melindungi kamu dari banyak godaan dan penganiayaan hebat, seperti sepatu tembaga yang melindungi prajurit-prajurit dari perangkap-perangkap itu,“ dan sebagainya.

[4] Iman harus menjadi perisai kita. Dalam segala keadaan (KJV: di atas segalanya), atau yang paling utama, pergunakanlah perisai iman (ay. 16). Ini lebih perlu daripada yang mana pun di antara hal-hal tersebut. Iman adalah segala-galanya bagi kita dalam masa pencobaan. Baju zirah melindungi organ-organ penting, namun dengan perisai kita berputar ke segala arah. Inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Kita harus sepenuhnya yakin pada kebenaran seluruh janji dan ancaman Allah, karena iman yang demikianlah yang sangat berguna melawan godaan. Pertimbangkanlah iman sebagai dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, dan iman akan tampak memiliki manfaat yang mengagumkan untuk tujuan ini. Iman, seperti halnya menerima Kristus dan manfaat-manfaat penebusan, juga memperoleh anugerah dari-Nya, dan iman adalah seperti sebuah perisai, sejenis pertahanan yang berlaku untuk apa saja. Musuh kita Iblis di sini disebut si jahat. Dia jahat dari dalam dirinya sendiri, dan dia berusaha keras membuat kita menjadi jahat. Godaan-godaannya disebut panah, karena melaju dengan sangat cepat dan tidak terlihat, dan menimbulkan luka yang dalam pada jiwa. Disebut panah api, dengan mengibaratkan panah beracun yang biasanya membuat panas bagian-bagian yang dilukainya, dan oleh karena itu disebut demikian, seperti ular dengan sengatan beracun disebut ular api. Godaan-godaan hebat yang membuat jiwa terbakar api neraka, adalah panah-panah yang Iblis tembakkan ke arah kita. Iman adalah perisai yang dengannya kita harus memadamkan panah-panah api ini, ketika kita akan menerima panah-panah tersebut, dan dengan demikian melumpuhkan panah-panah itu, supaya tidak bisa mengenai kita, atau setidaknya tidak bisa melukai kita. Perhatikanlah, iman, yang bertindak berdasarkan firman Allah dan menerapkannya, yang bertindak berdasarkan anugerah Kristus dan mendayagunakannya, memadamkan panah-panah godaan.

[5] Keselamatan harus menjadi ketopong kita (ay. 17), yaitu pengharapan yang tertuju kepada keselamatan, demikian menurut 8. Ketopong melindungi kepala. Pengharapan yang baik akan keselamatan, yang memiliki dasar yang baik dan dibangun dengan baik, akan menyucikan jiwa dan menjaganya supaya tidak dicemarkan oleh Iblis, dan akan menenangkan jiwa dan menjaganya supaya tidak diganggu dan disiksa oleh Iblis. Iblis hendak menggoda kita supaya putus asa, tetapi pengharapan yang baik membuat kita tetap percaya di dalam Allah, dan bersukacita di dalam Dia.

[6] Firman Allah adalah pedang Roh. Pedang adalah bagian yang sangat penting dan berguna dari perlengkapan seorang prajurit. Firman Allah sangat penting, dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi orang Kristen, untuk bertahan dalam peperangan rohani dan berhasil di dalamnya. Firman Allah disebut pedang Roh, karena didiktekan oleh Roh dan Dia membuatnya berhasil dan sangat kuat, dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua. Seperti pedang Goliat, tidak ada tandingannya. Dengan pedang ini kita menyerang si penyerang. Pernyataan-pernyataan Alkitab adalah pernyataan-pernyataan yang paling penuh kuasa untuk menolak godaan. Kristus sendiri menolak godaan Iblis dengan “Ada tertulis“ (Mat. 4:4, 6-7, 10). Firman Allah, yang tersimpan di dalam hati, akan melindungi dari dosa (Mzm. 119:11), dan akan melumpuhkan dan mematikan hawa nafsu dan kebejatan yang tersembunyi di situ.

[7] Doa harus mengaitkan semua bagian lain dari perlengkapan senjata kristiani kita (ay. 18). Kita harus menggabungkan doa dengan semua anugerah ini, supaya bisa bertahan melawan musuh-musuh rohani, yaitu dengan sungguh-sungguh memohon pertolongan dan bantuan Allah, saat diperlukan. Dan kita harus senantiasa berdoa. Bukan seolah-olah kita tidak perlu lagi melakukan apa pun yang lain kecuali berdoa, karena kita juga mempunyai tugas-tugas keagamaan lainnya dan tugas-tugas sesuai kedudukan kita masing-masing di dunia, yang harus dilakukan pada tempat dan waktunya. Sebaliknya, kita harus memelihara waktu-waktu doa yang tetap, dan terus-menerus melakukannya. Kita harus berdoa pada segala kesempatan, dan sesering keperluan kita dan orang lain membutuhkan kita untuk berdoa. Kita harus selalu memelihara kecondongan untuk berdoa, dan harus memadukan doa seruan permohonan yang singkat, tiba-tiba, dan langsung dari hati dengan tugas-tugas lain, dan dengan urusan biasa. Walaupun doa yang tetap dan khidmat terkadang mungkin tidak dapat dilakukan (seperti ketika ada tugas-tugas lain yang harus dikerjakan), namun seruan spontan yang saleh tidak pernah demikian. Kita harus berdoa dalam segala doa dan permohonan. Dengan segala macam doa: di depan umum, pribadi, dan rahasia, bersama-sama dan sendiri, khidmat dan tiba-tiba. Dengan seluruh bagian doa: pengakuan dosa, permohonan belas kasihan, dan pengucapan syukur untuk anugerah-anugerah yang telah diterima. Kita harus berdoa di dalam Roh. Roh kita harus digunakan dalam tugas tersebut, dan kita harus melakukannya dengan anugerah dari Roh Allah yang baik. Kita harus berjaga-jaga di dalam doa, berusaha keras mempertahankan hati kita dalam sikap doa, dan mengambil semua kesempatan, dan memanfaatkan segala kesempatan, untuk tugas tersebut. Kita harus berjaga-jaga terhadap segala dorongan hati kita sendiri terhadap tugas tersebut. Ketika Allah mengatakan: “Carilah wajah-Ku,“ hati kita harus tunduk (Mzm. 27:8). Ini harus kita lakukan dengan tak putus-putusnya. Kita harus mematuhi kewajiban untuk berdoa, apa pun perubahan yang mungkin terjadi pada keadaan lahiriah kita. Dan kita harus tetap demikian selama kita hidup di dunia. Kita harus tekun dalam doa yang khusus, tidak mempersingkatnya, ketika hati kita ingin berpanjang lebar, dan ada waktu yang tepat untuk itu, dan kita membutuhkannya. Kita harus tekun juga dalam permintaan-permintaan khusus, walaupun kita sedang mengalami kekecewaan dan penolakan. Dan kita harus berdoa dengan permohonan, bukan hanya untuk diri kita sendiri saja, melainkan untuk segala orang kudus, karena kita adalah sesama anggota. Perhatikanlah, tidak ada orang yang betul-betul kudus dan ada dalam keadaan yang sangat baik di dunia ini, dan karena itu mereka membutuhkan doa kita, dan mereka harus memperolehnya. Rasul Paulus melanjutkan dari sini untuk menyimpulkan isi surat ini.


Minggu, Juli 27, 2025

Khotbah Minggu 27 Juli 2025

Ibrani 6:19 (TB)  Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, 

Hebrews 6:19 (NET)  We have this hope as an anchor for the soul, sure and steadfast, which reaches inside behind the curtain,

Bila Tidak ada Pengharapan, ditengah situasi yang sulit: 
1. Dipenuhi dengan Kemarahan dan Dendam
Mazmur 137:1-9 (TB) Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion. 
Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita. 
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!" 
Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing? 
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku! 
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku! 
Ingatlah, ya TUHAN, kepada bani Edom, yang pada hari pemusnahan Yerusalem mengatakan: "Runtuhkan, runtuhkan sampai ke dasarnya!" 
Hai puteri Babel, yang suka melakukan kekerasan, berbahagialah orang yang membalas kepadamu perbuatan-perbuatan yang kaulakukan kepada kami! 
Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan anak-anakmu pada bukit batu! 

2.Potensi Habis, Kehilangan Potensi saat tidak ada pengharapan.
Yehezkiel 37:11 (TB) Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. 
Kehilangan pengharapan menyebabkan potensi yang kita punya Habis, namun sebaliknya bila kita tetap memiliki Pengharapan setiap Potensi kita akan dimunculkan Tuhan.

3. Terus berfikir tantang masa lalu, tidak ada masa depan.
1 Raja-raja 19:9-10 (TB) Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" 
Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."  

Seseorang akan berhasil bila ia melihat kedepan, melihat dari segi positif kehidupan, dan tidak mengenang dan terikat akan masa lalu. Orang yang kehilangan pengharapan segala sesuatu akan terlihat negatif.

3. Bila kehilangan Pengharapan menjadi kecewa dan berpaling dari Tuhan, kehilangan Iman.
Matius 11:6 (TB) Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

Orang yang tidak punya pengharapan bisa kehilangan Kesetiaan, kehilangan Iman kepada Tuhan. Meskipun kita tidak melihat Pengharapan yang menanti kita, kita harus tetap percaya Tangan Tuhan sedang menjalin setiap jalinan pengharapan kita, doa doa kita untuk membuat satu Pengharapan kuat menjadi Suatu Mujizat sehingga Kesaksian akan Kebesaran, Kuasa, dan Kasih Tuhan akan terus mengiringi kehidupan kita. 

Jangan Hilang Pengharapan sebabTuhan Selalu Ada...


Rabu, Juli 23, 2025

5 Pelajaran Tentang Hidup

5 PELAJARAN TENTANG HIDUP

1. Hidup dalam Tangan Tuhan

Ayub 12:9-10 (TB)  Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan Allah yang melakukan itu; 
bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia? 

Job 12:9-10 (NET)  Which of all these does not know that the hand of the Lord has done this,
in whose hand is the life of every creature and the breath of all the human race.

Pemilik hidup ini adalah Tuhan, Penguasa kehidupan kita adalah Tuhan, sekalipun otak, pikiran kita yang mengendalikan kehendak kita. Namun hidup ini sesungguhnya adalah Milik Tuhan. Hidup kita ada dalam genggaman Tuhan, bukan kita yang menentukan perjalanan hidup kita, sekalipun rancangan-rancangan sudah kita buat, tetapi kehendak Tuhan lah yang jadi.

Mari kita Hormati Tuhan sebab Ialah Pemilik Kehidupan.

2. Hidup ini Misteri

Yakobus 4:14 (TB) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. 

James 4:14 (NET) You do not know about tomorrow. What is your life like? For you are a puff of smoke that appears for a short time and then vanishes.

Peristiwa peristiwa yang terjadi dihidup kita, tidak akan pernah kita sangka dan duga apa yang akan terjadi di depan kita. Karena hidup ini Misteri, Jalan Hidup orang Benar diteranginoleh Cahaya Firman Tuhan. Sehingga kita mengerti arti dari setiap peristiwa yang datang secara tiba-tiba di hidup kita.

Firman Allah menjadi Penerang dalam hidup kita.

3. Hidup ini ada Batasnya

Mazmur 90:10 (TB) Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. 

Psalms 90:10 (NET) The days of our lives add up to seventy years, or eighty, if one is especially strong. But even one’s best years are marred by trouble and oppression. Yes, they pass quickly and we fly away.

Tuhan sudah menaruh batas dalam hidup kita. Dan Pengetahuan umum telah membuktikan kebenaran ini. Tidak ada yang hidup Kekal di dunia ini. Segala sesuatunya ada Batasnya, maka marilah Kita Hidup dengan Bijaksana.

4. Hidup adalah Kesempatan

Filipi 1:22 (TB) Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

Philippians 1:22 (NET) Now if I am to go on living in the body, this will mean productive work for me, yet I don’t know which I prefer:

Hidup adalah Kesempatan :
Memberi buah, Memberi Manfaat, Memberi Dampak, kita harus sadar bahwa hidup ini adalah kesempatan menjadi Berkat.
Saling mengasihi, memafkan, setia dengan Tuhan.

5. Hidup harus dipertanggungjawabkan 

2 Korintus 5:10 (TB) Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. 

2 Corinthians 5:10 (NET) For we must all appear before the judgment seat of Christ, so that each one may be paid back according to what he has done while in the body, whether good or evil.

Kita semua akan menghadap Tahta Pengadilan Tuhan. Tuhan menguji melihat sampai kedalaman hati kita. Sebab itu Setia dengan melayani Tuhan, menyenangkan hatibTuhan

Selasa, Juli 01, 2025

TEACHERS AND STAFF TRAINING

Star Generation School 
Teachers and Staff Training
Tuesday 1st July 2025

Yeremia 29:7 (TB) Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. 

Jeremiah 29:7 (NET) Work to see that the city where I sent you as exiles enjoys peace and prosperity. Pray to the Lord for it. For as it prospers you will prosper.’

3 K
1. Ketepatan 
    Tepat Sasaran, bicara Tujuan yang ingin dicapai. Yayasan, Guru, Tenaga Kependidikan, Orangtua, dan Siswa, dengan tujuan yangbingin dicapai masing-masing. Motif-motif dari setiap individu itu berbeda. Namun kita diarahkan dengan Visi SGS, ketepatan Motif
2. Keseimbangan 
Tugas
- Seimbang dengan tugas Rohani dan Pelayanan. Tidak hanya Profesional dengan tugas/tanggungjawab pekerjaan, namun secara Pelayanan Rohani juga harus seimbang. Tugas pelayanan disegala hal harus seimbang, keluarga, pelayanan gereja, pekerjaan, sebab bila salah satu bermasalah akan berdampak ke yang lain
3. Konsistensi 
Berkaitan dengan Stabilitas. Konsistensi merupakan kualifikasi tertinggi atas seseorang. Konsisten secara kejiwaan, emosi bisa naik turun namun tetap terkontrol dan stabil, sehingga tidak mempengaruhi hal yang lain, sehingga Nilai Kita menjadi Tinggi
4. Kondusifitas
Kita bisa bergesekan, berbeda pendapat, namun kondifitas kita harus terjaga. 

Minggu, Juni 08, 2025

Ibadah Raya Minggu 8 Juni 2025

Hari Pencurahan Roh Kudus 

Kisah Para Rasul 2:1-4, 11 (TB) Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."

Acts 2:1-4, 11 (NET) Now when the day of Pentecost had come, they were all together in one place.
Suddenly a sound like a violent wind blowing came from heaven and filled the entire house where they were sitting.
And tongues spreading out like a fire appeared to them and came to rest on each one of them.
All of them were filled with the Holy Spirit, and they began to speak in other languages as the Spirit enabled them.
both Jews and proselytes, Cretans and Arabs – we hear them speaking in our own languages about the great deeds God has done!”

Murid murid dipenuhi dengan Roh Kudus, di hari perayaan Pentakosta. Tuhan memenuhi janjiNya kepada murid muridNya untuk mencurahkan RohNya atas mereka, dengan larangan meninggalkan Yerusalem tetapi menunggu dan tinggal di Yerusalem, sampai saatnya mereka dipenuhkan oleh Roh Allah.
Harga mereka tinggal dan memproritaskan Tuhan selama di Yerusalem, mereka taat dan menunggu janji Tuhan.
Ada Harga/pengorbanan yang kita lakukan untuk taat akan perintah Tuhan, dan Harga ketaatan itu Dibayar lunas oleh Tuhan, sebab tidak pernah Tuhan berhutang dengan janjiNya. Ia akan membayar upah KetaatanMu di saat terbaikNya. 

1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 

1 Peter 2:9 (NET) But you are a chosen race, a royal priesthood, a holy nation, a people of his own, so that you may proclaim the virtues of the one who called you out of darkness into his marvelous light.




Sabtu, Juni 07, 2025

Doa Pencurahan Roh Kudus 7 Juni 2025

Roh Kudus Sebagai Penolong

Menolong Memeri Juruselamat yang Benar
........
Menolong Memerdekaan atas Dosa
Menolong Mengatasi Menghadapi Masalah Hidup
Menolong Melakukan Perintah Tuhan
Menolong Memulihkan hidup kita

Yehezkiel 37:14 (TB) Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN." 

Ezekiel 37:14 (NET) I will place my breath in you and you will live; I will give you rest in your own land. Then you will know that I am the Lord – I have spoken and I will act, declares the Lord.’”

Nubuat tentang Bangsa Israel bahwa Tuhan akan memberikan Roh agar mereka hidup kembali. Apa yang dimaksud dengan ayat ini? Sedangkan saat itu mereka hidup.

Yehezkiel 37:1-2, 14 (TB) Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.
Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN." 

Keadaan mereka Tinggal tulang belulang, dan sudah kering. Kondisi Secara fisik bangsa Israel sudah tidak ada harapanbmereka ada dalam pembuangan di Babel. Tepah kehilangan pengharapan, kehilangan hubungan dengan Tuhan, dan Tuhan ini membuat Bangsa Israel dipulihkan. Begitu juga buat kita, kerinduan Tuhan akan kehidupan kita, saat kita merasa kekosongan, kehampaan hadirat Tuhan, sekalipun kita datang beribadah, berdoa, tapi merasa jauh dari Tuhan, dan inilah menjadi Kerinduan Tuhan, mengisi kekosongan mengisi harapan kita dengan hadirNya di hidup kita untuk menghidupkan kembali rohani kita. Agar aliran kuasa, kasih, kekuatan, mujizat, dan pemulihan kehidupan kita.

Yehezkiel 36:25-27 (TB) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. 
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Tuhan akan menghidupkan kita kembali, agar Rohani kita dipulihkan untuk mengubah kehidupan kita...

Jumat, Juni 06, 2025

Doa Pencurahan Roh Kudus 6 Juni 2025

Yohanes 14:15-16 (TB)  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

John 14:15-16 (NET)  “If you love me, you will obey my commandments.
Then I will ask the Father, and he will give you another Advocate to be with you forever –

Roh Kudus menolong kita untuk melakukan Firman Tuhan. Mengapa kita perlu melakukan perintah Tuhan?

Ulangan 28:1 (TB) "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. 

Tuhan janji memberkati kita, sebab Tuhanlah sumber berkat, dan Ia mau memberkati kita. Dan caranya adalah dengan MELAKUKAN PERINTAH TUHAN.
Banyak berkat dialami anak Tuhan, ketika ia taat dan setia melakukan perintah Tuhan. Persoalannya untuk mau taat melakukan Firman Allah, ada halangan baik dari dalam ataupun dari luar kehidupan kita.

Matius 3:13-15 (TB) Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. 
Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" 
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya. 

Beberapa halangan internal yangbdapat ditemukan dari ayat diatas. Jarak antara Tuhan Yesus ke Yohanes Pembaptis +/-100-110KM. Cukup jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki, dan Yesus melakukannya agar genaplah Firman Allah. Namun setelah Tuhan Yesus sampai, Yohanes malah mencegah untuk Yesus dibaptis, sebab Yesus sendiri adalah Mesias, dan Ia adalah Allah sendiri, Yohanes dengan pemikiran ketidaklayakan dia membaptis Tuhan Yesus.

Kadang kita berpikir perintah Tuhan, tidak relevan, ada cara atau metode lain yang lebih masuk akal. Fisik, Intelek dan Harga Diri menjadi halangan Internal kita.

Halangan Eksternal 
Matius 13:3-8 (TB) Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

Cara iblis mencuri hikmat, dengan membuat berbagai hal agar kita tidak mendengarkan Firman Tuhan. Tantangan, persoalan, kekuatiran, tipu daya semuanya ini menghalangi kita melakukan Firman Tuhan, sehingga berkat tidak kita terima.

Roh Kudus :
1. Mengingatkan kita dengan semua kehendak Allah.
2. Mengajar, Yohanes 14:26 (TB) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
3. Mendorong dan mendampingi kita untuk melakukan Firman, Yehezkiel 36:26-27 (TB)  Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. 
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Entri yang Diunggulkan

Prayer In The Morning

  Prayer To God in the Morning Psalm 143:8 New International Version (NIV) 8  Let the morning bring me word of your unfailin...