Ibadah Pelprap, Sabtu 02 April 2016
Hormatilah Ayahmu & Ibumu
Ulangan
5 : 16
Hormatilah ayahmu
dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya
lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu
Seperti kita semua
ketahui Hukum Hormatilah ayahmu dan ibumu ini adalah hukum ke 5 dari 10 Hukum
Taurat. Baca Keluaran 20 : 1 – 17 yang diberi judul Kesepuluh Firman. Kesepuluh
hukum ini dibagi atas 2 bagian, yang pertama itu hukum kepada Manusia kepada Allah,
dan kedua hukum dari manusia satu terhadap manusia yang lain.
Pada jaman dahulu,
jaman dimana raja dan kepala-kepala suku yang memerintah. Hukum yang dijalankan
adalah hukum dari raja dan kepala suku. Apa yang diucapkan raja-raja pada saat
itu adalah hukum. Jadi kalau rajanya waras, maka hukumnya waras, kalau rajanya
adil hukumnya adil, kalau rajanya bijaksana maka hukumnya bijaksana, oleh
karena itu seperti yang sering kita dengar dalam film-film kerajaan,
rakyat-rakyat selalu berkata ‘hidup raja-panjang umur raja’. Itu karena mereka
mau mendoakan rajanya hidup lama agar mereka tetap hidup dalam keadilan, sebab
belum tentu raja yang menggantikan raja yang lama itu lebih baik dari yang
sebelumnya, bisa jadi rajanya itu suka berfoya-foya berpesta pora, hingga harus
menyusahkan rakyatnya, karna secara otomatis pajaknya dinaikkan, agar
penghasilan kerajaan bisa banyak. Atau bila rajanya tidak berhikmat, maka
jangan harap keadilan bisa didapatkan rakyatnya.
Dengan melihat itu,
hukum sebelum Kesepuluh Perintah Allah ini ada, maka hukum-hukum kerajaan atau
suku-suku adalah hukum yang labil. Sangatlah luar biasa Hikmat Allah dengan
memberikan manusia dasar hidup berbudaya. Mengajarkan bagaimana Mengasihi Allah
dan bagaimana Mengasihi Manusia lain.
Kesepuluh Firman
Allah :
1.
Jangan ada padamu allah lain dihadapanKu
2.
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang
ada dilangit diatas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air
di bawah bumi. dan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya.
3.
Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan,
sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan
sembarangan.
4.
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat
5.
Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
6.
Jangan membunuh.
7.
Jangan berzinah.
8.
Jangan mencuri.
9.
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10.
Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini
isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau
keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu
Tuhan
menempatkan hukum yang pertama dalam hukum terhadap sesama manusia adalah Hormatilah
ayahmu dan ibumu. Bukankah menurut kita membunuh itu lebih utama bila
ditempatkan sebagai perbuatan dosa yang lebih besar dari pada menghormati orang
tua. Bukankah ada orang yang dipenjara karena membunuh, mencuri, menipu dsb.
Tetapi tidak pernah ada yang dihukum karena tidak menghormati orang tua.
Kenapa
demikian penting? Karena :
1.
Allah melihat ini penting sehingga
menjadikannya sebagai HUKUM. Sebagaimana sebuah hukum bila dilanggar maka akan
mendatangkan sanksi. Seperti halnya Hukum yang ada didunia ini, ada hukum
perdata ada hukum pidana. Namun itu sanksinya ada pada aparat hukum. Tapi ada
hukum seperti hukum boyle, hukum hukum pascal, hukum Archimedes, hukum grafitasi,
dll sebagainya. Hukum-hukum yang seperti ini hakekatnya mirip dengan Hukum
Menghormati Orang Tua. Semua itu hakekatnya Mutlak. Karena bila dilanggar
langsung terjadi. Misalnya saya mbil contoh Hukum Grafitasi. Bila kita
melanggar hukum grafitasi meloncat dari Kantor Pelni Bitung misalnya, bumi
tidak melihat mau dia kaya, walikota sekalipun, atau penyapu jalanan,
hakekatnya adalah sama. Karena bumi memperlakukan semuanya secara sama, kalo
nggak sekarat pasti mati.
Begitu pula dengan kita melanggar Hukum Menghormati Orang
Tua. Dalam Keluaran 21:15
Siapa yang memukul ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati.17 Siapa yang mengutuki ayahnya
atau ibunya, ia pasti dihukum mati.
Cobalah cermati hidup teman kita yang tidak
menghormati orang tua. Orang Tua kita memang kadang kita berfikir, terlalu
cerewet, banyak aturan. Tapi itu untuk siapa? Semua untuk kebaikan kita, walau
kadang itu terlalu mengekang, over protektif.
2.
Allah menjadikan orang tua sebagai wakil Allah dalam
dunia ini.
Bukankah sebagai wakil Allah di dunia, ini adalah hadiah terindah bagi anak-anak yang masih memiliki orang tua sampai saat ini. Orang tua adalah Hadiah terindah dari Tuhan yang masih bisa kita lihat, hingga kita masih disayangi.
Bukankah sebagai wakil Allah di dunia, ini adalah hadiah terindah bagi anak-anak yang masih memiliki orang tua sampai saat ini. Orang tua adalah Hadiah terindah dari Tuhan yang masih bisa kita lihat, hingga kita masih disayangi.
Orang tua
wujud kasih Allah pada kita, anak-anakNya. Dalam
Yehezkiel 18:4 Tuhan
berkata “Sungguh, semua jiwa Aku
punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa,
itu yang harus mati.
Tuhan mencintai ciptaanNya, Dia mengasihi
kita, namun Dia tidak mungkin akan ada dengan wujudNya terus di dunia ini, maka
karena itu ia mengirimkan orang tua, supaya melalui orang tua Kasih Tuhan
sampai pada kita. Kita dicintai, dimanjakan, diberi apa yang kita mau.
Karena itulah Hukum yang pertama yang dibuat
Tuhan untuk mengatur kehidupan manusia satu terhadap yang lain. Tuhan
mengetahui tanggung jawab besar dari orang tua, karena Iapun memiliki jiwa
sebagai seorang ayah, Dia adalah Bapa, dan Dia juga mengerti hati seorang anak.
Maka itu Tuhan mau kita Menghormati ayah dan ibu bukan hanya
sekedar seperti menghormati sesama kita, tetapi menghormati
mereka sebagai wakil dari Allah. Orang tua adalah wakil dari Allah. Sebagaimana
kita melayani Allah dengan hormat dan takut, maka wakil Allah yakni ayah dan
ibu kita pun harus dihormati. Bagaimana mau
menghormati Allah, sedangkan ayah dan ibu yang terlihat menakutkan kalau marah
itu tidak kita hormati dan takuti, apalagi Allah yang kita tahu itu baik namun
tidak kelihatan.
Orang tua kita tidak pernah memilih kita
untuk jadi anaknya. Mereka mengganggap kita adalah hadiah terindah dari Tuhan. Hadiah
terindah yang pernah Tuhan beri dihidup mereka. Karena itu hidup dan mati
seorang ibu dipertaruhkan demi anaknya. Jerih lelah seorang ayah demi anaknya.
Cobalah kita renungkan, saat orang tua kita tidur
pernahkah kita melihat mereka? Kalau belum pernah, cobalah kita perhatikan
sebentar malam. Saat mereka tertidur cobalah adik-adik renungkan. Seharian mereka
bekerja, tak pernah mengeluh lelah, demi siapa? Demi saya, demi kakak, demi
adik, lalu apa yang sudah saya perbuat? Saya menyakiti mereka, saya banyak
membantah perkataan mereka, padahal maksud mereka adalah baik. Hanya saja saya
akan dianggap kolot oleh teman-teman, tidak gaul, ketinggalan jaman. Namun
lihatlah tubuh mereka, kulit yang makin kendor, semakin kusam bahkan ada
bagian-bagian tubuh luar yang mulai berubah, mereka sakit bahkan kita tidak
pernah tahu apa yang mereka rasakan. Sakit bagaimanakah yang mereka rasakan.
Adik-adik janganlah
pernah kita membandingkan orang tua kita dengan orang tua teman kita. Mungkin
saja ada adik-adik disini yang berfikir saya tidak mau hidup dikeluarga yang
berkekurangan, saya menyesal memiliki orang tua seperti ini. Janganlah berlaku
demikian adik-adik, karena hembusan nafas terakhir orang tua kita adalah kita.
Mereka bahkan memikirkan anak-anak mereka saat akhir hidup mereka. Pergumulan
orang tua kita bahkan akan sampai saat kita berumah tangga. Doa mereka hanyalah
untuk kebahagiaan kita.
Kita kembali pada
bacaan Firman kita tadi Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan
kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah
yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
Ada 2 janji Tuhan
disini. Jika kita menghormati maka pertama supaya lanjut umur kita, Tuhan
memberikan kita umur yang panjang. Kedua, baik keadaanmu di tanah yang
diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. Baik keadaan kita, dapat kita artikan
sesuatu yang baik yang membuat kita bersukacita. Benar bukan? ^_^
Maka adakah sesuatu
yang lebih yang kita ingini di dunia ini selain kebahagiaan kita?
Kita telah bersusah
payah melakukan kehendak Tuhan, sampai menuruti orang tua, menghormati Tuhan
,dan juga melakukan kehendak Tuhan untuk
menyayangi ayah dan ibu, hingga ada yang bilang kita kolot, sok alim,
kalo laki-laki sampai dikatai “banci” oleh teman-teman yang mengajaknya
melakukan kehendak dunia/kehendak iblis.
Biarlah dunia
menilai kita seperti itu, karena sesuai janji Tuhan Ulangan 31:6 Kuatkan dan teguhkanlah
hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu,
Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan
tidak akan meninggalkan engkau.
Tuhan sendirilah
yang berjanji akan menyertai kita selama kita berjalan dijalan yang Tuhan
kehendaki. Karena tidak sekalipun kita akan ditinggalkanNya. Ada berkat Tuhan
yang besar dibaliknya. Walaupun kita melihat teman kita yang lain yang tidak
mengasihi orang tua mereka namun mereka kaya, berlimpah, bisa hura-hura,
kelihatan bahagia. Namun lihatlah kehidupan mereka? Adakah mereka tidak
mengalami kejatuhan? Mungkin saat ini mereka ada di atas kita. Di tempat yang
kita inginkan, banyak uang, punya hp mahal, setiap ada keluaran gadget terbaru
mereka ada. Tapi jika hidup mereka menyusahkan orang tua, tidak menghormati,
bahkan membangkang terhadap orang tua, perhatikanlah ada saatnya mereka akan
jatuh terhempas, mereka bisa saja bangun dan jaya lagi, namun hukum Tuhan itu
pasti. Selama mereka tidak menyadari dan mengakui kesalahan di hadapan Tuhan,
maka selamanya dosa akan terus mengikuti mereka. Kata Tuhan “Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu
relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Kasih Karunia Tuhan
yang dicurahkan di kayu salib, memang mengampuni segala jenis pelanggaran
manusia. Namun ada syaratnya, Hiduplah menurut Firman Allah.
Sebab Kasih Karunia Allah yaitu Tuhan Yesus
hadir bukan untuk meniadakan Hukum Taurat, tapi untuk menggenapinya.
Matius 5: 17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang
untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu
iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi.
Jika Tuhan berkata Hormatilah ayahmu dan ibumu, maka
takutlah dan tunduklah pada FirmanNya.
Karena itu
adik-adik, seperti kita menyayangi Bapa kita yang tidak kelihatan itu.
Sayangilah juga orang tua kita. Selama orang-tua kita itu masih merupakan
orang-tua kita, titah itu mengikat kita. Sampai saya mati pun, ayah saya, tetaplah ayah saya. Dan ibu saya, tetaplah
ibu saya.Saya tetap berhutang
hormat kepada mereka.
Hormatilah orang tuamu selama mereka
masih hidup. Kita tak pernah tahu apa yang disediakan hari
esok. Ketika ayah-ibu kita sudah berhenti bernafas, semuanya itu sudah terlambat. Tidak
ada gunanya kita menangisi jasad mereka, karena mereka takkan pernah bisa
melihat lagi kasih kita yang besar terhadap mereka.
Adik-adik yang
Tuhan Yesus kasihi…Kasihilah Tuhanmu
dengan segenap hatimu dan
taatilah
orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. karena
sesuatu yang terlihat indah bagi Tuhan berarti menyenangkan hati Tuhan, dan
ketika Tuhan senang dengan hidup kita. Maka diberkatilah kita semua karena
kasihNya. Amin…..